BERITABETA.COM, Ambon - Puluhan rumah warga Desa Wulur Kecamatan Damer Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) Provinsi Maluku rusak akibat diterjang tanah longsor saat hujan deras pada Rabu, (29/06/2022). Bencana alam tersebut memaksa ratusan warga mengungsi.

Berdasarkan video pendek berdurasi 1 menit 5 detik beredar di jejaring sosial media Kamis (30/06/2022) tampak seorang warga mengenakan jas hujan berdiri di lokasi kejadian. Pria itu dipenuhi lumpur bekas tanah longsor sembari menceritakan kerusakan puluhan rumah warga yang terdampak bencana alam ini.

"Kurang lebih 50 sampai 100 rumah warga terdampak kerusakan akibat bencana tanah longsor,” ungkap pria tersebut.

Pelaksana Tugas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten MBD Dalma Eoh saat di konfirmasi melalui telepon seluler Kamis (30/06/2022) membenarkan peristiwa bencana alam tersebut.

Dia belum mengetahui dengan pasti jumlah rumah warga maupun fasilitas umum yang rusak akibat bencana alam itu. Tapi jika dilihat dari jumlah Kepala Keluarga yang mengungsi ditaksir puluhan rumah.

"Kita masih menunggu laporan dari Camat Damer. Untuk inventarisasi kerusakan rumah warga maupun fasilitas umum belum didata. Karena mereka sementara mengevakuasi korban terdampak. Tapi pada dasarnya berdasarkan video itu ada [kerusakan]. Nanti Camat akan rilis datanya ke kami BPBD," jelasnya.

Untuk warga terdampak, kata dia, mereka dievakuasi ke kantor desa, dan rumah warga lainnya serta desa tetangga yang tidak terdampak tanah longsor.

“Sesuai laporan Camat Damer via WA, sebanyak 88 KK atau 386 jiwa harus mengungsi akibat tanah longsor. Untuk data infrastruktur belum ada angka pastinya. Tapi jika dilihat dari jumlah pengungsi yakni 88 KK. Itu berati lebih dari sepuluh rumah," ungkap Dalma.

Menurut dia, untuk penanggulangan pasca bencana, BPBD telah meminta pihak Desa Wulur dan Kecamatan Damer melakukan penanganan.

“Kita mengambil langkah proteksi dulu termasuk evakuasi korban. Kita meminta penanganan pasca bencana ditangani dulu oleh pihak desa dan kecamatan sambil menunggu laporan resminya. Upaya apa yang tidak dapat ditangani oleh pihak desa dan kecamatan, nah itu yang nanti kita masuki," timpalnya.

Menyinggung terkait bantuan tanggap darurat dari BPBD, Dalma memastikan, hal tersebut diupayakan dalam waktu satu atau dua hari kedepan.

Alasannya, kendala yang dihadapi oleh BPBD saat ini karena lokasi bencana terpisah oleh laut, di samping itu izin berlayar kapal di wilayah Kabupaten MBD juga sementara ditangguhkan akibat cuaca buruk. "Jadi kita punya kesulitan berlipat ganda," ungkapnya.

Ia mengaku, peristiwa bencana tanah longsor yang melanda Desa Wulur Kecamatan Damer telah dilaporkan kepada Bupati MBD selaku Kepala Satuan Tanggap Darurat Kabupaten untuk dapat menetapkan status tanggap darurat di lokasi terdampak.

"Tadi, saya juga sudah sampaikan surat kepada Bupati selaku Kepala Satuan Tanggap Darurat tingkat kabupaten untuk menetapkan tanggap darurat di dua lokasi. Yaitu Kecamatan Romang dan Kecamatan Damer dalam hal ini di Desa Wulur, supaya segera ditindaklanjuti dengan berbagai penanganan," tandasnya.

Selain di Wulur, Desa Jerusu Kecamatan Romang juga terkena bencana alam banjir akibat hujan deras. Banjir ini merusak gorong-gorong penghubung antar desa. Adapun banjir bandang juga terjadi di bantaran sungai Dusun Runkuda. "Tidak ada korban jiwa, begitu juga di Wulur," terangnya.

Di Kecamatan Babar Timur, lanjut Dalma, sesuai laporan Camat setempat, sejumlah jembatan penghubung mengalami kerusakan.

"Di Babar Timur beberapa jembatan penghubung antar desa juga patah. Tapi tidak memakan korban jiwa. Kita masih menunggu data resmi dari pihak kecamatan," pungkasnya.    (*)

 

Pewarta : Febby Sahupala