BERITABETA.COM, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mewakili Presiden Jokowi secara resmi membuka acara Puncak Indonesia Digital Conference (IDC) yang digelar Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI). 

Airlangga menyampaikan apresiasinya atas terselenggaranya acara ICD ini, dengan menyebut teknologi digital sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat sehari-hari dan terus tumbuh.

Menurut Airlangga, nilai ekonomi digital Indonesia menjadi yang terbesar di Asia Tenggara tahun 2020. Tahun ini jumlahnya diprediksi naik 49 persen dari USD 47 miliar menjadi USD 70 miliar.

“Peluang ekonomi digital Indonesia masih terbuka lebar,” kata Airlangga, Rabu (24/11/2021).

Pertumbuhan ini didukung oleh jumlah usia produktif di Indonesia dan penetrasi internet yang mencapai 202,6 juta atau 76,8 persen. Pandemi Covid-19 juga telah mendorong akselerasi adaptasi teknologi digital pada berbagai lini.

Ketua Panitia Pelaksana IDC 2021, Machroni Kusuma mengatakan Indonesia Digital Conference tahun ini berbeda dengan sebelumnya.

Kegiatan akbar IDC AMSI tahun ini diawali dengan Road to IDC 2021 mulai 15  hingga 18 November lalu di delapan provinsi (Sumsel, Kaltim, Jabar, Jateng, Jatim, Bali, Sulsel dan Sulut), dan puncaknya IDC 2021 dilaksanakan 24-25 November.

“Di Puncak IDC 2021, para pemimpin pengambil keputusan, praktisi dan profesional mengutarakan insight atau pandangannya bagaimana Lompatan Digital: Akselerasi dan Inovasinya di 2022,” kata Roni yang juga Founder Beritaindonesia.link.

Ketua Umum AMSI Wenseslaus Manggut mengatakan teknologi digital tumbuh dengan cepat di Indonesia. Hal yang perlu didorong adalah kolaborasi dari semua pihak untuk memaksimalkan semua potensi baik di pusat maupun di daerah.

“IDC 2021 ini bertujuan merekam seberapa cepat kita berlari dan bagaimana peluang kita untuk berkolaborasi. Meringkas sesuatu menjadi begitu efektif, powerfull dan efisien,” kata Wens.

Sesi I IDC 2021 mengangkat tema Proyeksi dan Strategi Akselerasi Bank Digital 2022. Hadir sebagai keynote speaker Deputi Komisioner OJK Institute dan Keuangan Digital Imansyah, lalu Staf Ahli Bidang Jasa Keuangan dan Pasar Modal Kementerian Keuangan, Suminto.