Ragam Hasil Bumi di Maluku Utara Jadi Incaran Filipina
BERITABETA, Ternate – Konsulat Jenderal (Konjen) Filipina Oscar G. Orcine menyampaikan keinginan untuk menjalin kerjasama dengan Pemda Maluku Utara (Malut), terkait ekspor sejumlah hasil bumi di Malut. Filipina ingin membangun jalur perdagangan melalui kapal Roro yang telah diresmikan pelayarannya oleh Presiden Ri Joko Widodo beberapa waktu lalu.
“Kami sudah membicarakan hal ini sebelumnya dengan Duta Besar Indonesia di Filipina, Sinyo Harry Sarondajang dengan Duta Besar Filipina di Indonesia untuk rencana membangun kerja sama tersebut,”ungkap Konjen Filipina Oscar G. Orcine yang datang bersama rombongan dalam rangka menghadiri undangan putra mendiang Sultan Ternate, Firman Mudaffar Syah, di Ternate, Maluku, Rabu (3/10/18).
Selain melakukan pertemuan penting bersama pihak kesultanan, Pemda dan juga Bank Negara Indonesia (BNI) Cabang Ternate, Konjen beserta rombongan juga mengunjungi Keraton Kesultanan Ternate, Danau Tolire Besar sekaligus menyaksikan atraksi budaya tarian katreji dan atraksi Baramasuwen bambu gila, sebelum ditutup dengan Gala Dinner di pandopo Keraton Kecil.
“Tujuan saya ke Ternate yang pertama ingin memenuhi undangan sang pangeran Kesultanan Ternate, sekaligus membahas potensi perekonomian serta membangun kerja sama yang baik antara Filipina dan Maluku Utara,” kata Konjen Filipina, Oscar G.
Sementara itu, Firman Mudaffar Syah mengatakan, rencana kerjasama ini bukan suatu kebetulan, namun sudah direncanakan dan ini untuk kesejahteraan juga melalui kerja sama dua negara dan kami bicarakan bukan hanya kopra saja, tetapi juga hasil bumi lainnya untuk bisa diekspor langsung ke Filipina, termasuk ikan.
Dipilihnya kopra, kopra sebagai komoditas ekspor karena kerja sama ini sudah pernah berjalan beberapa tahun silam.
“Kalau dulu masih melalui Manado sehingga biayanya besar dan ini kita mencoba perpendek jarak itu agar bisa langsung ke Filipina sehingga bukan hanya menguntungkan para pedagang di Ternate tapi juga di Malut,” katanya.
Selain kelapa, kata Firman, pihak Konjen juga sangat tertarik dengan rumput laut karena harganya yang tinggi.
“Saya berharap masyarakat pelaku usaha untuk mengambil kesempatan ini, karena bukan hanya menguntungkan bagi mereka tetapi juga bagi pemerintah daerah,” katanya (BB/ANT)