BERITABETA,COM – Jauh sebelum virus corona menyebar ke Indonesia, Guru Besar Kimia Universitas Tanjungpura, Prof Dr Thamrin Usman DEA sudah meyerukan kepada masyarakat luas agar mengkonsumsi minyak kelapa perawan atau virgin coconut oil (VCO).

Saat itu, seperti dikutip dari pontianakpost.co.id,  Thamrin Usman sudah menyebut virus corona rentan menyerang manusia yang daya tahan tubuhnya sedang lemah. Shingga sebelum masuk ke Indonesia, penting untuk menangkal penularannya dengan makanan dan minuman yang meningkatkan daya tahan tubuh.

“Ingatkan kepada masyarakat untuk menguatkan daya imun atau kekebalan tubuh dengan memanfaatkan minyak kelapa perawan atau VCO. Bahan ini sudah terbukti menaikan daya sistem imun tubuh (inmune booster),” jelasnya.

Menurutnya, ini cara simpel untuk langkah preventif terhadap virus corona melalui anorobik(tanpa oksigen) alias ditutup. Jika dilihat prinsip kerjanya maka sudah pernah digunakan untuk pnyakit hepatitis (virus), sembuh (evidence), hiv (virus) juga efektif.

Ia menyebut, VCO bisa didapatkan dalam bentuk jadi di apotek ataupun melalui olahan sendiri.

“Asam Lemak Lauric Acid masuk ke dalam tubuh kemudian diubah jadi Monolaurin Acid. Senyawa ini yang bersifat immune booster. Mudah didapatkan di apotik atau buat sendiri dengan memfermentasi anairobik krim santan kelapa. Satu malam akan diperoleh minyak, inilah VCO,” papar dia.

Kendati demikian, VCO kata dia, hanya berfungsi sebagai peningkatan kekebalan tubuh. Bukan berfungsi sebagai vaksin.

“Vaksin itu diproduksi dari virus penyebab itu sendiri. Virusnya dimodifikasi sehingga ibaratnya menjadi seperti senjata makan tuan. Sebenarnya setiap musibah demikian itu, di satu sisi merugikan tetapi di sisi lain adalah produksi vaksin,” ucapnya.

Filipina Uji Coba VCO

Anjuran dari Prof Dr Thamrin Usman DEA ini, serupa dengan yang  kini mulai dilakukan oleh Filipina. Filipina bahkan telah melakukan percobaan pengobatan pasien Covid-19 dengan menggunakan VCO, awal bulan ini.

Departemen Sains dan Teknologi (DOST) di Filipina mengatakan percobaan tersebut dilakukan dalam dua pendekatan, yakni berbasis rumah sakit dan berbasis masyarakat.

Untuk percobaan berbasis rumah sakit, Sekretaris DOST Fortunato de la Peña mengatakan penelitian bertajuk ‘Virgin Coconut Oil & Omega-3a Adjunctive Teraphy for Hozpitalized Patient with Covid-19’ diterapkan di Rumah Sakit Umum Filipina.

“Penelitian ini bertujuan untuk menilai kemungkinan manfaat VCO jika diberikan kepada pasien Covid-19 dengan gejala sedang hingga berat, di samping obat yang telah dinilai dalam uji klinis,” ujarnya seperti dikutip dari ABS-CBN.

Rappler melaporkan dalam percobaan tersebut, para pasien virus corona setiap harinya akan diberikan asupan makanan dan suplemen yang telah dimasukan kandungan minyak kelapa murni.

“Kelompok ini mungkin berjalan selama minimal satu bulan atau sampai jumlah minimum pasien telah tercapai,” katanya.

Sedangkan penelitian berbasis masyarakat dilakukan oleh komunitas sipil yang juga difasilitasi oleh Lembaga Penelitian Makanan dan Gizi DOST. Mereka memberikan suplementasi kepada para pasien virus corona berisiko tinggi yang tengah diselidiki di fasilitas isolasi di Metro Manila dan Calabarzon.

“Tim proyek ini berencana untuk melakukan hal yang sama untuk studi intervensi sebelumnya,” kata De La Peña, dikutip dari media online Filipina, Phil Star.

Penelitian ini turut melibatkan Kelompok Peneliti Covid-19 Rumah Sakit Umum Filipina, otoritas VCO Filipina, serta Konsorsium Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Manila dari Dewan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Filipina.

Sebelumnya, Profesor Fabian Dayrit dan Dr. Mary Newport dari Spring Hill Neonatolody di Florida, Amerika Serikat, juga telah mengusulkan studi klinis yang sama tentang pemanfaatan VCO untuk pengobatan pasien penyakit menular.

Dalam jurnal yang dipublikasikan dalam laman Ateneo De Manila University pada 31 Januari lalu, menjelaskan bahwa asam laurat minyak kelapa mengandung asam laurat yang baik untuk kesehatan manusia.

Saat dikonsumsi, asam tersebut akan memaksa tubuh memproduksi senyawa monolaurin yang mampu memicu aktivitas penolakan virus.

Sifat antivirus dalam asam laurat bekerja dalam tiga mekanisme. “Aktivitas pertama, mereka menyebabkan disintegrasi selubung virus; kedua, mereka dapat menghambat tahap pematangan akhir dalam siklus replikasi virus; dan ketiga, mereka dapat mencegah pengikatan protein virus ke membran sel inang,” tulis jurnal tersebut.

Jurnal tersebut juga mengutip penelitian terdahulu milik Baltic dkk (2017) yang mengatakan bahwa asam laurat dan monolaurin telah digunakan sebagai suplemen alami untuk menjaga kesehatan hewan ternak dan hewan peliharaan. “Monolaurin telah terbukti secara efektif melindungi ayam terhadap virus avian influenza,” tulisnya.

Fabian dan Mary menilai pemanfaatan VCO untuk penanganan pasien terjangkit virus corona begitu penting, mengingat hingga saat ini dunia belum memiliki vaksin Covid-19.

“Perawatan ini terjangkau dan hampir bebas risiko, dan potensi manfaatnya sangat besar,” kata mereka (BB-DIP)