BERITABETA, Piru – Petani kelapa di Desa Elpaputi dan Sanahu, Kecamatan Elpaputih, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), akhirnya bisa berlega. Berkat pembinaan Program Smallholder Livelihood Development Project in Eastern Indonesia (SOLID) di kabupaten ini, petani di dua desa itu, telah memiliki pendapatan tambahan dari keterampikan mengolah produk turunan kepala menjadi Virgin Coconut Oil (VCO).

Hasil olahan VCO dari dua desa tetangga di Kabupaten SBB itu kini telah dipasarkan hingga ke Provinsi Papua,   bergabung sebagai petani penerima manfaat Program SOLID sejak tahun 2014 silam.

“Awalnya kami hanya menjadi petni penghasil kopra, dari profesi  itulah kemudian kami diajarkan untuk mengolah produk turunan VCO yang dibina dalam Program SOLID,” ungkap Paulus Tanuele, Ketua Sentra Bisnis Pelangi, Desa Senahu saat ditemui Beritabeta di Piru, Jumat (14/09/18)

Menurutnya,  potensi kelapa di Desa Elpaputih dan Sinahu, telah membawa sebuah harapan baru bagi warga sekitar. Petani binaan SOLID mulai mendapatkan penghasilan tambahan dari mengolah VCO. Manajemen SOLID SBB juga menyalurkan sejumlah bantuan untuk mendongkrak hasil produksi VCO.

“Kami merasakan sebuah kemajuan yang luar biasa. Berkat bantuan Program SOLID di desa kami, sebagian petani sudah memiliki keterampilan dalam memproduksi VCO dan juga bisa mendapatkan hasil tambahan,”tandasnya.

Pengakuan Paulus, atas adanya  intervensi program SOLID dengan berbagai kegiatan pelatihan yang dilakukan, membuat anggota binaan SOLID  mengalihkan perhatian dengan mengola VCO sebagai produk turunan kelapa. Hasil produksi VCO kemudian dipasarkan.

“Awalnya kami hanya menjual di dalam desa dan  kini merambah pemasarannya hingga ke kota Ambon dan Provinsi Papua,” tandas Poly sapaan akrabnya.

Tahun 2016 manajemen SOLID Kabupaten SBB, menjalin kemitraan dengan CV. Sabut Mandiri, perushaan yang bergerak dalam bidang pengembangan usaha produk turunan kelapa  yang berkedudukan di Djogjakarta. Hasil kerjasama berupa rangkain kegiatan pelatihan teknologi pengolahan VCO. Para petani kemudian dilatih hingga mampu menghasilkan VCO.

Setra Produksi VCO

Berbekal pengetahuan membuat VCO, sudah dibekali petani binaan di Desa Sanahu dan Elpaputih. Atas kemajuan ini kemudian dibentuklah sebuah sentra produksi. Unit usaha dibangun dengan bantuan Program SOLID dan produk VCO yang dihasilkan diberi merk Vinama.

Pengurus Sentra Bisnis pengolah VCO Desa Senahu (foto SOLID -SBB)

“Setelah melihat potensi yang ada, kami akhirnya melakukan intervensi dengan memberikan bantuan peralatan produksi dan berkembang dengan membangun sebuah bangunan sentra produksi VCO di Desa Sanahu,” kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan Abdullah Fakaubun.

Saat ini, kata Fakaubun, Vinama VCO, Desa Sanahu dengan  sentra unit  setra bisnis yang dibangun telah dilengkapi dengan peralatan pengolahan VCO dan ruang pemasaran.  Banyak kosumen dari berbagai daerah berkunjung ke sentra bisnis. Letaknya, yang strategis di jalur jalan lintas Seram, memudahkan setiap pengunjung untuk langsung datang kesana.

VCO merupakan produk turunan dari kelapa yang kini gencar dikembangkan  di Kabupaten SBB. Di Indonesia khususnya di Pulau Jawa, petani sejak beberapa tahun silam sudah memproduksi VCO untuk dieksport ke sejumlah Negara.   VCO diyakini mampu mengobati penyakit leukimia, AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) dan HIV (human immunodeficiency virus).

Dr. Bambang Setiaji, MSc, pengelola Laboratorium Fakultas Kimia Fisika Universitas Gadjah Mada mengungkapkan,  dari hasil penelitiannya  menyebutkan VCO mampu membunuh berbagai virus penyakit degeneratif dan pelarut kolesterol. Virus HIV, hepatitis, dan leukimia, tidak dapat larut dalam air karena terselubung semacam asam lemak jenuh (lipid).  Asam laurat pada VCO yang bisa menembus serta mematikan virus.

“Pemberian VCO secara teratur dapat menurunkan risiko terinfeksi HIV atau AIDS. Negara-negara maju kini mengembangkan minyak kelapa untuk mematikan virus HIV,” tambahnya.

Di Desa Sanahu dan Elpaputih, selain menghasilokan produk VCO, ada juga KM yang memproduksi sapu ijuk,  yang juga merupakan output dari  pelatihan pengembangan dan pengolahan komoditi unggulan desa.

Kegiatan produksi dan pemasaran di unit Sentra Bisnis Pelangi, dipelopori oleh Ketua Sentra Bisnis Paulus Tanuele. Ketekunannya dalam mengembangkan usaha pengolahan VCO, membuat Poly ditunjuk untuk mengikuti magang di CV Sabut Mandiri.

Hasil dari kegiatan selama magang di Jogjakarta itulah yang menjadikan kegiatan usaha KM di Desa Sanahu, terus bergeliat.  Paulus kini juga kerap menjadi narasumber pada kegiatan pengolahan sapu ijuk di desa- desa sasaran SOLID di Kabuapeten SBB. (BB/dhino pattisahusiwa)