BERITABETA.COM, Ambon – Pihak investor di Pulau Jawa dan Sulawessy memastikan akan menjalin kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) dalam hal pemasaran hasil olehan petani di kabupetan itu.  Kerjasama pemasaran ini akan difokuskan pada hasil olahan petani binaan Program SOLID berupa produk unggulan minyak kayu putih dan  Virgin Coconut Oil (VCO).

Demikian disampaikan Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Seram Bagian Barat, Abdullah Fakaubun kepada Beritabeta, di Ambon, Sabtu (15/09/18).

Menurutnya, manajemen SOLID Kabupaten SBB kini ditantang untuk menyiapkan produk hasil olahan dalam jumlah yang cukup besar. Investor dari Jawa Timur dan Sulawessy Selatan, kini melirik dua jenis produk yang dihasilkan petani binaan SOLID di kabupaten tersebut.

Produk VCO olahan petani binaan SOLID Kabupaten SBB

Kedua jenis produk itu adalah minyak kayu putih yang dihasilkan petani binaan di Desa Buano dan Virgin Coconut Oil (VCO) yang dihasilkan para petani binaan di Desa Elpaputih dan Sanahu,  Kabupaten SBB.Pihak investor mamastikan akan menerima kedua jenis produk itu dalam jumlah dan kapasitas mencapai 1 ton per bulan.

“Kami sudah melakukan persiapan untuk menjemput tawaran itu, dan saat ini kedua desa binaan sudah kami koordinasikan untuk menyiapkan semua kebutuah terkait kerjasama teresbut,”tandasnya.

Dikatakan, keseriusan pihak investor itu disampaikan pada pameran Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) atau Apkasi Otonomi Expo (AOE) 2018 di ICE-BSD Tangerang, Banten, pada 6-7 Juli 2018 lalu.

Kabupaten SBB pada pamaran tersebut tampil dengan sejumlah produk olahan yang dihasilkan petani binaan Program SOLID di sejumlah desa binaan pada kabupaten berjuluk “Saka Mese Nusa”.

Abdullah Fakaubun mengatakan, pasca digelarnya Apkasi Otonomi Expo di Tagerang itu, pihaknya telah menindaklanjuti hasil tersebut dengan melakukan rapat koordinasi yang melibatkan sejumlah instansi terkait di kabupaten.

Untuk dua produk unggulan lokal yang dihasilkan petani SOLID ini, Manajemen SOLID Kabupaten SBB, telah melakukan koordinasi dengan melibatkan sejumlah petani di desa-desa binaan, agar mampu menyiapkan produk sesuai target yang disepakati itu. “Baik VCO maupun minyak kayu putih nantinya akan dikirim dalam bentuk curah dangan jumlah kurang lebih 1 ton per bulan. Dan untuk memaksimalkan target itu, semua petani penghasil VCO dan minyak kayu putih akan kita libatkan, bukan saja petani binaan SOLID,”tandasnya.

Sebelumnya, manajemen SOLID Kabupaten SBB, telah membangun sejumlah fasilitas produksi dan pengolahan untuk pengembangan kedua jenis komoditi unggulan daerah ini. Berbagai intervensi yang dilakukan adalah dengan membangun dapur-dapur produksi yang dikelola oleh kelompok mandiri di setiap desa sasaran.

Untuk minyak kayu putih intervensi Program SOLID dilakukan dengan menyediakan sejumlah peralatan penunjang bagi petani binaan di Desa Buano, Kecamatan Waisala. Selain peralatan produksi, sentuhan program SOLID juga dilakukan pada kemasan-kemasan dari produk yang dihasilkan.

Hal serupa juga dilakukan terhadap produk VCO yang dipusatkan di Desa Elpaputih dan Sanahu. Di Sanahu kini telah dibangun sentra bisnis untuk menopang usaha yang digeluti para petani disana.

Meski demikian, aspek pemasaran tentunya masih jauh dari apa yang diharapkan. Baik minyak kayu putih maupun VCO masih dipasarkan pada pasar lokal dan sejumlah daerah, sehingga keterlibatan investor memang sangat diperlukan untuk menggenjot usaha yang dilakoni petani binaan SOLID di kabupaten ini.

Dengan adanya bentuk kerjasama yang kini dijejaki pemerintah daerah, maka peluang pengembangan industri pengolahan dua jenis komoditas unggulan ini cukup  menjanjikan. “Inilah yang kami harapkan kedepan dan desain Program SOLID memang menghendaki adanya kemitraan dengan pihak investor sebagai solusi di masa mendatang,” beber Fakaubun. (BB-01)