Meski pada awalnya, RSDC Wisma Atlet Kemayoran hanya menerima pasien bergejala ringan dan sedang, kini pasien bergejala berat pun diterima. Pasalnya dalam kondisi saat ini, rumah sakit rujukan tempat pasien bergejala berat dirawat juga tengah sibuk dan pasien baru bisa saja menunggu beberapa saat untuk mendapat pelayanan.

“RSDC Wisma Atlet Kemayoran sendiri sudah melakukan upgrade agar bisa merawat pasien Covid-19 dengan gejala berat, tetapi tentunya mereka diprioriaskan dirawat di rumah sakit rujukan,” ujarnya.

Sedangkan pasien tanpa gejala dan bergejala ringan tanpa komorbid, mereka ditempatkan di Wisma Atlet Pademangan dan Rusun Nagrak. Rusun Nagrak terdiri dari empat tower dan tiga diantaranya bisa diperuntukkan untuk perawatan pasien bergejala ringan. Namun sementara baru tower 3 yang dipergunakan untuk tempat isolasi dan merawat pasien Covid-19 dengan gejala ringan tanpa komorbid.

“Kalau Wisma Atlet Pademangan sudah beberapa kali sebagai tempat isolasi mandiri jika Wisma Atlet Kemayoran huniannya meningkat,” jelas Mayjen Tugas.

Dokter militer asal Kebumen tersebut berharap masyarakat untuk disiplin menjalan protokel dengan mengenakan masker, cuci tangan, dan menghindari kerumunan. Dengan demikian kasus Covid bisa ditekan untuk tidak berkembang lebih lanjut.

“Perawatan diantaranya di Wisma Atlet Kemayoran ini untuk menekan kasus Covid-19. Tentu tidak hanya di bagian perawatan, semua lapisan masyarakat juga harus disiplin protokol kesehatan,” tandasnya.

Dengan kondisi sekarang, Koordinator RSDC Wisma Atlet Kemayoran menyatakan mengenakan masker adalah wajib bagi semua orang. “Taglinenya adalah masker harga mati, tidak pakai masker bisa mati,” pungkas Mayjen Tugas Ratmono (BB-DIO)

Editor : Redaksi