BERITABETA.COM, Masohi – Sebanyak 102 rumah warga rusak setelah diterpa gempa bumi berkekuatan Magnitudo 6,0 yang terjadi di Kawasan Kcamatan Tehoru Kabupaten Maluku Tengah (Malteng), Provinsi Maluku, pada 16 Juni 2021 lalu.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Maluku Tengah Abdul Latif Key mengatakan, pihaknya telah selesai mendata jumlah bangunan atau rumah warga dan fasilitas umum yang rusak termasuk rumah ibadah.

Abdul Latif mengakui, menjelaskan, klasifikasi rumah warga dan fasilitas umum yang rusak akibat gempa tersebut juga telah dimasukakan atau dilaporkan kepada BNPB di Jakarta.

Ia menyebut, dari hasil inventarisasi dan validasi data dilakukan secara cepat, sebanyak 102 rumah warga rusak setelah dihantam gempa bumi Magnitude 6,0.

“Dari total 102 itu klasifikasinya 33 rumah rusak ringan, dan 69 unit rumah lainnya mengalami kerusakan berat,” jelas Abdul Latif kepada beritabeta.com, Jumat (25/06/2021).

Abdul Latief merincikan, kerusakan yang terbanyak ada di Dusun Mahu. Yaitu; 5 lima unit rumah rusak ringan, dan 34 unit mengalami kerusakan berat.

Di Negeri/Desa Saunulu ada 2 unit rumah rusak ringan dan 35 unit lainnya mengalami rusak berat. Di Negeri Haya terdapat 11 unit rumah mengalami rusak ringan.

Kemudian Negeri Yaputih dan Palolu masing-masing 8 unit, dan tujuh unit rumah mengalami kerusakan ringan.

Kepala BPBD Maluku Tengah untuk pengungsi yang masih bertahan di tempat penampungan yang terdata sebanyak 8.821 jiwa. Mereka tersebar di 29 titik.

Para pengungsi yang berasal dari Negeri/Desa Tehoru sebanyak 3.754 jiwa, tersebar pada 10 titik.

Pengungsi dari Negeri Haya tercatat 2.693 jiwa tersebar pada 7 titik. Negeri/Desa Yaputih sebanyak 2.081 jiwa tersebar di 4 titik.

Sedangkan, Negeri/Desa Tehoru tercatat 1.952 jiwa mengungsi tersebar di 4 titik, dan Negeri Saunulu tercatat 1.336 jiwa, yang tersebar di 4 titik.

Abdul latief menambahkan, ada juga tiga rumah ibadah serta fasilitas umum yang rusak berat akibat terdampak gempa magnitude 6,0.

"Seluruh data terkait jumlah rumah warga, rumah ibadah serta fasilitas umum yang rusak akibat gempa Magnitudo 6.0 ini telah kami laporkan kepada BNPB, agar memperoleh anggaran untuk perbaikan," pungkasnya. (BB-ES)