Sikapi Kondisi SMA Negeri 13, Pemuda SBT Bertemu Kadisdikbud Maluku
BERITABETA.COM, Ambon – Kondisi mandeknya proses belajar mengajar yang terjadi di SMA Negeri 13, Kecamatan Pulau Panjang, Kebupaten Seram Bagian Timur (SBT) akibat ketidakhadiran tenaga guru di sekolah, disikapi sejumlah pemuda dan mahasiswa asal daerah tersebut.
Sekelompok pemuda dan mahasiswa asal Pulau Panjang itu mendatangi Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Maluku dan bertatap muka dengan Kepala Disdikbud M. Saleh Thio, Senin (16/12/2019).
Salah satu pemuda asal Pulau Panjang, Muhammad Jusan Derlen yang dihubungi beritabeta.com, Senin (16/12/2019) membenarkan adanya pertemuan dengan Kepala Disdikbud Provinsi Maluku.
“Iya benar, saya dan beberapa rekan dari Pulau Panjang mendatangi Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku, untuk membicarakan masalah yang melilit,” akui Derlen.
Menurut Darlen, awalnya mereka berencana bertemu langsung dengan Kepala Bidang SMA yang sudah bersedia menemui mereka di ruang kerjanya. Namun pejabat dimaksud tidak berada ditempat, mereka lalu berinisiatif bertemu Kepala Dinas.
“Kedatangan kami disambut baik oleh Kepala Dinas di ruang kerjanya. Kami pun berdiskusi seputar insiden yang terjadi di SMA 13 SBT dengan berjalan a lot,” ungkap Darlen.
Darlen menjelaskan, dalam pertemuan dengan Kedis M. Saleh Thio, beliau menjawab keluhan yang terjadi di SMA Negeri 13 SBT, dengan menyampaikan beberapa poin penting.
Pertama, mengingat karena di Pulau Panjang sudah ada sekolah yang sebelumnya sudah ada proses belajar mengajar, jadi Kadis menginstruksikan agar palang yang terpasang di pintu sekolah segera dilepas, karena tindakan memalang sekolah bisa berpengaruh terhadap kemajuan pendidikan disna.
Kedua, Kadis memastikan akan ada kajian dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku terkait kebutuhan tenaga guru sesuai mata pelajaraan. Dan kebijakan ini akan diusahakan mulai awal tahun 2020 mendatang.
Darlen mengatakan, Kadis juga berjanji kalau ada putra daerah yang miliki NUKS (nomor unit kepala skolah) dengan golongan 3D, bisa diangkat menjabat Kepala Sekolah, mengingat pertimbangan putra daerah dinilai lebih berbaur dengan kondisi di sana.
“Kadis juga menginstruksikan agar segera 2 tenaga guru PNS yang sudah selesai mengikuti kegiatan prajabatan untukk kembali ke tempat tugas, agar dapat mengisi kekosongan dan kevakuman yang terjadi di SMA Negeri 13 saat ini,” beber Darlen (BB-AZ)