BERITABETA.COM, Ambon - Pihak Sekolah Menengah Pertama (SMP) Citra Kasih Ambon akhirnya buka suara soal kasus dugaan pelarangan siswa berjilbab di sekolah swasta bertaraf nasional tersebut.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Ambon, Dr. Fahmi Salatalohy yang ikut mendampingi pihak sekolah mengaku masalah tersebut telah selesai dengan adanya kesepakatan yang dilakukan antara pihak sekolah dengan orang tua.

“Sudah clear dengan orang tua dan sekolah, sudah dibahas, jadi masalahnya sudah selesai,” kata Fahmi saat mendampingi  Kepala SMP Citra dalam jumpa pers di  SMP Citra Kasih di kawasan Citraland Lateri Ambon, Jumat (9/4/2021).

Sementara itu, Kepala SMP Citra, Yustina mengatakan kasus itu telah selesai setelah pihaknya bersama orangtua calon siswa, Chiselfia Hatala dipertemukan oleh Pemerintah Kota Ambon.

Menurut Yustina, dalam mediasi itu pihaknya juga telah mengklarifikasi berbagai hal penting yang menjadi substansi pemberitaan media hingga akhirnya menjadi sorotan publik.

Pertemuan antara pihak sekolah dan orang tua siswa itu berlangsung di ruang kerja Wakil Wali Kota Ambon Syarif Hadler pada Kamis pekan  lalu.

Selain Wakil Walikota Ambon, hadir juga dalam pertemuan itu yakni Sekretaris Kota, Anthony Gustaf Latuheru, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Ambon, Fahmi Salatalohy, Camat Baguala Lenny Lekatompessy dan Kepala Kesbangpol Pemkot Ambon, Chery L Tuasun.

“Kami telah mengklarifikasi berita-berita tersebut dan kami sepakat bahwa permasalahan ini terjadi karena kurangnya informasi yang diberikan kepala sekolah kepada pihak orangtua calon siswa,” kata Yustina.

Ia menjelaskan SMP Citra Kasih merupakan sekolah inklusif yang memiliki ketentuan sendiri soal pemakaian seragam bagi para siswanya.

Menurutnya pemberlakukan pemakaian seragam standar itu telah menjadi ketentuan tidak hanya di SMP Citra Kasih Ambon, namun semua sekolah Citra Kasih di seluruh Indonesia.