BERITABETA.COM, Ambon – Firdaus Ahmad Fauji (27), pendaki asal  Kabupaten Bogor, Jawa Barat (Jabar) yang dilaporkan hilang di Gunung Binaiya, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku, belum juga ditemukan.

Pencarian terhadap Firdaus sudah berlangsung selama sepekan, sejak dinyatakan hilang pada Sabtu 26 April 2025.

Firdaus dilaporkan terpisah dari rombongan pendaki, saat berada di jalur pendakian Gunung Binaiya di Nasapeha, Kecamatan Tehoru, Maluku Tengah, sekitar pukul 17.30 WIT 26 April 2025.

Kepala Sub Bagian Tata Usaha Taman Nasional Manusela, Kacuk Seto Purwanto mengungkapkan bahwa Firdaus mulai terpisah dari rombongannya.

"Saat yang bersangkutan hilang, kondisi angin kencang dan kabut. Selain itu, dalam tas ransel yang bersangkutan tidak dibekali makanan hanya tiga botol air minum dan tiga buah headlamp," ujar Kacuk Seto Purwanto.

Hingga hari ketujuh Kamis 1 Mei 2025, pencarian Firdaus Ahmad Fauji belum membuahkan hasil.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Ambon Muhamad Arafah dalam rilis diterima beritabeta.com mengatakan tim telah melakukan berbagai upaya pencarian, namun korban belum ditemukan.

Dalam pencarian Timsar gabungan dibagi menjadi 4 regu.

Dimana di tim 1 menyisir lokasi kejadian sejauh 600 meter dan bermalam di Pos 5 (Shelter Nasapea). Tim 2 menjelajahi jalur dari Pos 1 hingga Desa Piliana sepanjang 10 km, dan bermalam di Piliana.

Tim 3 bergerak dari barat Pos 2 menuju LKK sejauh 6 km, dan bermalam di Pos 4 (Shelter Isilali).

Tim 4 menyusuri rute Desa Piliana ke LKK sejauh 3 km dan ikut bermalam di Pos 4, SRU 5 bergerak dari Desa Nasapea ke Pos 2 sepanjang 8 km dan bermalam di Pos 2 (Shelter Aimoto).

‎”Pencarian hari ini difokuskan pada area dengan titik koordinat: Titik A: 3°14’34.65″S – 129°26’54.73″E, Titik B: 3°09’20.34″S – 129°25’29.36″E, Titik C: 3°07’46.61″S – 129°30’30.07″E, Titik D: 3°13’46.85″S – 129°31’28.33″E,”tutur arafah.

Arafah menambahkan menurut anggota di lapangan saat pencarian kondisi cuaca berkabut dan dingin serta terbatasnya akses komunikasi menjadi hambatan utama dalam pencarian.

Meski begitu, tim SAR gabungan tetap berupaya maksimal.

‎Operasi ini melibatkan unsur: Tim Rescue Kansar Ambon (6 Orang), Balai Taman Nasional Manusela (22 Orang, Bhabinkamtibmas dan Anggota Polsek (4 Orang), Wanadri (1 Orang), Lestari Ambon (1 Orang), Puskesmas Tehoru (1 Orang), Kanal (1 Orang), Masyarakat (21 Orang), Antegpala (1 Orang), Molucas expedition (4 Orang) dan Revolu outdoor service (1 orang).

‎Kapolsek Tehoru, IPTU Affan Slamet, saat dikonfirmasi, Jumat (2/5/2025), mengatakan, keluarga Firdaus  telah tiba di Desa Piliana dan menyatakan harapannya agar anak mereka segera ditemukan.

“Tim terus bekerja maksimal di lapangan meski menghadapi berbagai tantangan. Doakan semoga Firdaus segera ditemukan,” ujar Slamet (*)

Editor : Redaksi