Catatan : Mary Toekan

Belum lama ini, BBC News melaporkan sebuah hasil penelitian dari para ahli bahwa "Dosis gula yang diberikan sebagai gel yang dioleskan ke bagian dalam pipi, adalah cara mudah dan efektif untuk melindungi bayi prematur dari kerusakan otak" .

Ternyata, para peneliti dari Selandia Baru sudah dari tahun 2013, menguji terapi gel pada 242 bayi yang berada di bawah perawatan mereka.

Neil Marlow dari the Institute for Women's Health di University College London, mengatakan bahwa meskipun gel dextrose telah jatuh dan tidak digunakan, temuan ini disarankan, seharusnya bisa dibangkitkan sebagai pengobatan.

"Kami sekarang telah memiliki bukti  berkualitas tinggi yang bernilai, " katanya lebih lanjut..

"Ini adalah bagian yang sangat menarik dari penelitian baru dan kami selalu menyambut apapun yang memiliki potensi untuk meningkatkan hasil bagi bayi yang lahir prematur atau sakit, " kata Andy Cole, kepala eksekutif badan amal untuk bayi prematur, Bliss.

Ilmu pengetahuan baru bisa menemukan tradisi yang sudah diperkenalkan hampir 1500 tahun oleh umat Islam melalui Rasulullah Muhammad SAW.

Amalan ini merupakan salah satu sunnah Nabi Muhammad SAW ketika menyambut bayi yang baru lahir.

Dari Abu Musa, “Anakku telah dilahirkan, lalu aku mendatangi Rasulullah sambil membawanya. Kemudian beliau memberinya nama Ibrahim, mentahniknya dengan kurma dan mendoakannya agar mendapat berkah.” (HR : Bukhori - Muslim).

Pernyataan ini diklaim oleh beberapa umat Hindu. "Hentikan omong kosong itu, 5000 tahun lalu dalam ayurveda, umat Hindu telah mengoleskan madu ke lidah bayi yang baru lahir. Nabi kalian hanya sekedar mengcopypaste ! ".

Ayurveda adalah ilmu kesehatan dari India. Ilmu yang membahas tentang pengobatan yang menggunakan bahan alami sebagai media pengobatannya.

Tak perlu umat Islam menjawabnya, sebab langsung direspon oleh para ahli, "If you do some research, you'll find that honey is dangerous for babies under one year old ".

Mengapa? Sebab madu mengandung spora bakteri Clostridium botulinum yang dapat  menyebabkan penyakit jika bayi menelannya. 

Tahnik dengan kurma bahkan disebut-sebut sebagai imunisasi alami, karena kurma memiliki rasa manis. Secara medis tindakan ini bermanfaat bagi kesehatan bayi sekaligus melindungi mereka dari kerusakan otak bila kelahiran mereka prematur.

Proses tahnik bisa dilakukan ayah bayi, setelah beberapa hari lahir. Buah kurma dikunyah hingga teksturnya jadi sangat lembut lalu diletakkan di langit-langit mulut, biarkan secara perlahan bayi menghisapnya.

Inilah salah satu sebabnya, mengapa kaum Muslimin mengikuti sunnah Rasulullah tanpa mempertanyakannya. Islam tak bisa dipungkiri, selalu berada di garis terdepan. Wallahu a'lam bishowab (*)