BERITABETA.COM, Ambon  - Anggota DPR RI Dapil Maluku Mercy  Chriesty Barends mengaku optimis dengan keberadaan pengusaha pemula di bidang budidaya ikan yang menjalankan usaha di teluk Ambon akan mampu berkembang di masa mendatang.

Optimisme ini disampaikan politisi PDI-P ini, saat melihat dari dekat lokasi usaha berupa kerambang jaring apung  yang dikembangkan nelayan budidaya yang tergabung dalam Kelompok Usaha Kalesang hasil  bantuan  Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) di lokasi Teluk Dalam, Ambon, Rabu (6/4/2022).

“Usaha budidaya ikan ini merupakan hasil dari bantun BRIN senilai Rp 100 juta yang diberikan kepada Kelompok Usaha Kalesang. Bantuan ini disalurkan setelah kami mengkaji usulan proposal yang disampaikan dan diseleksi secara nasional,” kata Mercy di sela-sela kunjungannya kepada wartawan.   

Anggota Komisi VII DPR RI ini mengaku, banyak sekali usulan proposal yang diterima pihaknya untuk mendapatkan bantuan dari BRIN. Namun, kata dia, dengan melihat karekteristik wilayah, salah satu yang diakomodir adalah proposal yang diajukan Kelompok Usaha Kalesang ini.

Mercy menilai bantuan dari BRIN ini sangat tepat sasaran,  karena sesuai dengan geografis Maluku yakni kepulauan dengan laut yang luas.

"Masyarakat Maluku hidup dari laut, untuk laut dan dikelola dari laut, sehingga program bantuan BRIN ini sangat bermanfaat," ujarnya.

Selain itu, kata Mercy pertimbangan lainnya adalah modal usaha dari BRIN ini memang difokuskan kepada pengusaha pemula yang direalisasikan di akhir tahun 2021.

“Hasilnya seperti kita lihat saat ini. Karena kawasan teluk Ambon memang cocok untuk nelayan budidaya bukan nelayan tangkap,” ungkapnya sambil melihat dari dekat usaha bididaya kakap putih yang dijalankan Kelompok Usaha Kalesang.

Mercy berharap dengan dimulainya usaha budidaya ikan ini, kedepan usaha budiaya ikan di teluk Ambon ini dapat terus dikembangkan, bukan saja soal produksi ikan yang dihasilkan tapi konsep budidaya yang lebih modern, terutama dengan menggunakan aquatec kerambang yang lebih baik lagi.

“Saya kira para nelayan budidaya [pengusaha pemula] ini harus mulai belajar dari usaha seperti ini, sehingga mereka bisa tahu suka dan dukanya dalam menjalankan usaha sebagai pembudidaya ikan,” tandasnya.

 

Anggota DPR RI Mercy Barend saat bertatap muka dengan Kelompok Usaha Kalesang yang menjalani usaha budaya ikan di Teluk Ambon, Rabu (6/4/2022)

“Tentu harapanya bila kedepan mereka sukses akan mampu memberikan contoh edukasi kepada nelayan-nelayan lainnya di daerah ini,” sambungnya.    

Sementara itu, menanggapi kunjungan Anggota DPR RI ini, Ketua kelompok Kalesang, Markus Narua mengaku sangat berterima kasih atas atensi yang selama ini diberikan kepada nelayan budidaya di teluk Ambon ini.

Marcus menjelaskan dana bantuan dari BRIN selain untuk pengadaan peralatan dan modal pembuatan keramba, juga disisihkan sedikit untuk membeli sebanyak 500 ekor bibit ikan yang dibudidayakan di tiga kolam berukuran masing-masing 2x2 meter.

"Dari jumlah bibit sebanyak 500 ekor, kami kemudian bersuaha untuk melanjutkan usaha ini. Meskipun sudah tidak memiliki dana lagi untuk membeli pakan,”akuinya.  

Mengatasi masalah ini, Marcus mengatakan, para anggota kelompok melakukan  dialog dan kerja sama, sehingga selama dua bulan pertama pakan ikannya dibantu oleh sesama pembudidaya.

“Nanti setelah panen barulah dilunasi," katanya.

Selain mengurus benih ikan yang mulai besar, Markus juga memanfaatkan waktu senggang untuk menangkap ikan hidup di perairan sekitar dengan jaring untuk dijadikan pakan bagi ikan peliharaannya.

"Mudah-mudahan panen perdana pada Juli 2022 sukses, sehingga bisa membayar biaya pakan pembudidaya lain, juga dijadikan modal untuk pengembangan dan perluasan usaha menjadi lebih besar," katanya.

Dalam kunjungannya itu, Mercy juga memberikan bantuan pribadi dari biaya perjalanan kepada 19 anggota kelompok budidaya keramba jaring apung di Teluk Dalam untuk menambah modal membeli pakan ikan.

Mercy berharap, para nelayan di kawasan pesisir pantai Desa Poka, Rumah Tiga dan Waiheru itu dapat membentuk asosiasi, sehingga pengembangan usaha lebih terarah, di samping peningkatan kapasitas dan teknik budidaya melalui berbagai pelatihan dan magang di daerah lain (BB)

Editor : Redaksi