BERITABETA.COM,Namlea – Menolak pergantian pejabat kepala desa, warga Desa Selwadu, Kecamatan Airbuaya, Kabupaten Buru, memalang kantor desa setempat. Akibatnya, aktifitas kantor lumpuh total.

Kasubbag Humas Polres Pulau Buru, Ipda Dede Syamsi Rifai yang dikonfirmasi membenarkan aksi palang kantor desa tersebut.

“Anggota Polsek Airbuaya yang dipimpin kapolsek sampai saat ini masih melakukan pengamanan di TKP. Situasi tetap aman terkendali,” jelas Kasubbag Humas Polres Pulau Buru, Ipda Dede Syamsi Rifai, Senin siang (8/7/2019).

Sementara itu keterangan yang berhasil dihimpun wartawan media ini menyebutkan, aksi palang kantor desa itu dilakukan dengan pemasangan bendera adat pada, Sabtu (6/7/2019).

Aksi itu berlanjut dengan penjagaan warga masyarakat di luar kantor desa tersebut. Bahkan di malam hari warga berjaga-jaga di luar kantor desa sambil membakar api unggun.

Dalam satu video berdurasi 2 menit satu detik yang kini beredar di kalangan wartawan di kota Namlea, Kabupaten Buru salah satu tokoh adat, mengaku kalau masyarakat adat dan seluruh masyarakat di Desa Selwadu menolak pergantian kepala desa.

“Ini contoh bagi pemerintah,” kata tokoh adat ini yang mengaku kalau sebelumnya mereka sudah ketemu bupati.

Sedangkan satu tokoh lainnya dalam video itu menukas, bahwa tidak ada yang bisa mengganti pejabat kepala desa sekarang yang disukai warga masyarakat Selwadu.

“Mulai dari tokoh adat, tokoh masyarakat, tokoh agama, aparat pemerintah desa, tidak mengijinkan pejabat kepala desa yang lain mengganti kepala desa kita. Siapapun tidak bisa,”tegasnya.

Sementara itu, Kasubbag Humas Polres Pulau Buru, Ipda Dede Syamsi Rifai lebih lanjut menjelaskan, kalau Kapolsek Airbuaya dan anggotanya terus melakukan pemantauan dan pengamanan di TKP Desa Selwadu. Aktifitas di kantor desa kini lumpuh, tapi situasi keamanan di sana tetap terkendali.

Sesuai laporan yang masuk di Polres Pulau Buru, aksi palang kantor desa dengan menggunakan bendera adat itu dilakukan oleh sekelompok masyarakat dibawah pimpinan Portelu Nalbesi, Ari Tomhisa  pada hari Sabtu lalu.

Ari Yomhisa dan warga di sana menyoalkan  penyebab digantinya Pj.Kepala Desa Selwadu yang lama Abdul Salam Mukadar  dengan Pj.Kepala Desa  yang baru Ismail Latuconsina.

Mereka menuntut  agar Abdul Salam Mukadar kembali menjabat sebagai Pj. Kepala Desa Selwadu sampai dengan dipilihnya Kepala Desa Selwadu yang baru.

Terkait dengan pemasangan dua buah bendera adat di pintu pagar desa, Ari Tomhisa dkk melarang tidak boleh ada aktifitas ataupun kegiatan di Kantor Desa Selwadu sampai dengan dilakukan pertemuan bersama para tokoh adat dengan pemerintah.

Hasil pantauan kepolisian, pada Senin pagi, sekitar pukul 07.00 wit, sekelompok masyarakat dibawah pimpinan Sekertaris Desa Selwadu, Buce Yomhisa dan juga sejumlah tokoh adat, telah bertolak tinggalkan desa menuju Namlea guna bertemu Bupati Ramly Ibrahim Umasugi.(BB-DUL)