BERITABETA.COM, Ambon – Anggota DPRD Kota Ambon, Yusuf Wally mengaku masih menerima pertanyaan dari masyarakat terkait kebenaran virus Corona atau Covid-19.

Pertanyaan terkait kebenaran Covid-19 ini ditemukan dalam agenda  reses,  masa persidangan pertama tahun sidang 2020/2021, di Desa Batu Merah, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon.

“Sampai saat ini masyarakat masih  mempertanyakan bahwa sesungguhnya Covid-19 ini ada atau tidak? Bahkan ada keluarga yang sakit pun, mereka khawatir dibawa ke rumah sakit, karena takut divonis Covid-19,” kata Yusuf kepada beritabeta.com di Ambon, Jumat (2/10/2020).

Aleg PKS kota Ambon ini mengaku, menghadapi pertanyaan masyarakat yang masih bimbang akan Covid-19 ini, dirinya menyampaikan kepada masyarakat, agar  perlu selalu menjaga kesehatan diri masing-masing dan keluarga.

“Ini adalah pandemi yang mendunia yang telah sampai di kota Ambon dan  mengakibatkan keburukan bagi semua orang, baik itu bagi anak sekolah dan mahasiswa yang tidak bisa belajar tatap muka, sampai masalah kehilangan lapangan kerja, dan diperparah dengan kondisi derajat ekonomi yang semakin sulit,” paparnya mengulang jawabannya kepada warga saat reses.

Ia mengatakan, saat ini kota Ambon memasuki PSBB tahap VI, dan jika semua masyarakat tidak inginkan adanya PSBB tahap berikutnya,  maka harus taat pada protocol kesehatan yang telah dianjurkan pemerintah.

“Kita dapat menghimbau bagi warga kota agar kota Ambon dapat keluar dari zona orange.  Dan solusinya hanya jumlah penderita Covid-19 harus berkurang. Dan  itu ditentukan oleh kesadaran warga kota sendiri,” paparenya.

Yusuf menjelaskan, peran semua masyarakat akan mampu berpengaruh membawa kota Ambon keluar dari zona orange untuk menuju New Normal. Jika ini terpenuhi maka keinginan  semua orang tua agar anak-anak dapat bersekolah dapat terlaksana.

“Kita hanya perlu kerjasama dari semua pihak baik itu pemerintah, DPRD dan masyarakat untuk penangan Covid -19 di kota Ambon,” tandasnya.

Penanganan Covid-19 di kota Ambon perlu dilakukan secara efektif, dengan didukung refocusing anggaran yang tepat. Penanganan Covid-19 di kota Ambon yang sebelumnya telah menelan anggaran sebesar 51.929 Miliar. Dana sebesar ini berasal dari dana tanggap darurat sebesar Rp 5 miliar ditambah dengan pemotongan anggaran pada dinas yang lain sebesar Rp 46 Miliar.

Menyikapi hal ini, Yusuf juga meminta agar Pemerintah Kota Ambon terus menyampaikan informasi kepada masyarakat, untuk selalu patuh pada protocol kesehatan.

“Harus terus dikampanyekan memakai masker. Terus  menggelar operasi yustisi. Sehingga  kedepan masyarakat semakin disiplin gunakan masker,” bebernya.

Menjawab keraguan masyarakat terkait keberadaan Covid-19 ini, Kepala Dinas Kesehatan Kota Ambon dr. Wendi, mengatakan protokol kesehatan menjadi satu-satunya pegangan semua pihak agar aman terhadap risiko penularan Covid-19. Masyarakat harus disiplin memakai masker dengan benar, menjaga jarak dan rajin mencuci tangan.

Menurutnya, tiga hal tersebut harus terus-menerus dilakukan jangan setengah-setengah.

“Kita harus berkomitmen kuat dan tidak berhenti. Apabila kita terinfeksi Covid-19, akan menjadi sangat berisiko menularkan kepada orang lain. Tentu termasuk keluarga di rumah, orang tua, tetangga dekat, rekan kantor dan kontak dekat lainnya,”jelasnya.

Wendy pun meminta  warga untuk terus memakai masker, karena penggunaan masker sangat efektif mencegah penyebaran virus yang disebarkan lewat droflet.

Dan apabila masyarakat masih ragu dengan informasi tentang Covid-19, sebaiknya mengakses perkembangan terbaru melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 kota Ambon atau Provinsi Maluku.

“Kita juga bisa menanyakan kesaksian dari para penyintas atau mereka yang baru saja pulih dari Covid-19,” tandas Kadis Kesehatan Kota Ambon (BB-DIO)

SIMAK JUGA VIDEO DI BAWAH INI :