40 Hari Wafatnya Ketua Umum Al Khairaat, Kasuba : Beliau Tokoh Ulama Kharismatik
BERITABETA.COM, Palu - Sejumlah tokoh dan pejabat berdatangan ke Palu Provinsi Sulawesi Tengah. Kedatangan para tokoh dan pejabat untuk menghadiri Tahlil dan Doa 40 hari wafatnya Habib Saggaf bin Muhammad Aljufri, Ketua Utama Alkhairaat.
Acara Tahlil dan Doa dipusatkan di Pondok Pesantren Madinatul Ilmi Alkhairaat, di Dolo, Sigi, Sulawesi Tengah (Kamis, 16 September 2021).
Selain Gubernur Maluku Utara, Ustadz Abdul Gani Kasuba, Tahlil dan Doa 40 hari wafatnya Habbib Saggaf juga dihadiri oleh Wakil Ketua MPR-RI, Fadel Muhammad, Gubernur Sulawesi Tengah - Rusdy Mastura, Bupati Sigi - Mohmamad Irwan, tokoh masyarakat Maluku Utara - DR H Muhammad Kasuba, MA dan sejumlah kepala dinas dari Provinsi Maluku Utara.
Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Alkhairaat, Habib Ali bin Muhammad Aljufri memimpin langsung Tahlilan dan Doa tersebut.
DR H Muhammad Kasuba, MA yang juga alumni Pondok Pesantren Al Khairaat menyebut, Habib Saggaf Al Jufri adalah ulama kharismatik yang dimiliki oleh Indonesia Timur terkhusus Propinsi Sulawesi Tengah. “Beliau merupakan tokoh yang dihormati. Pandangannya sering diminta untuk membahas masalah agama dan negara”, kata DR Muhammad.
Maka, wafatnya almarhum Habib Saggaf pada Selasa 3 Agustus 2021 yang lalu tidak hanya menjadi duka dan kehilangan bagi keluarga besar Al Khairaat, namun masyarakat Sulawesi Tengah merasakan kehilangan atas kepergian almarhum.
“Kepergiaan Habib Saggaf adalah hilangnya permata bagi ummat. Beliau tidak tergantikan. Kita semua mendoakan beliau, semoga Allah menempatkan beliau di Surga Firdaus dengan seluruh kebaikan, pengabdian dan dedikasi kepada ummat dan bangsa selama beliau hidup”, doa mantan Bupati 2 (dua) periode Kabupaten Halmahera Selatan.
DR Muhammad menyebut, sentuhan tangan dan didikan Habib Saggaf lewat lembaga dan Pondok Pesantren Al Khairaat telah menghasilkan sejumlah tokoh dan ulama alumni Al Khairaat.
“Para tokoh dan ulama alumni Al Khairaat menyebar di berbagai daerah di Indonesia. Mereka menjadi pewaris dan pelanjut semangat mencerdaskan dan membimbing ummat yang selalu ditanamkan oleh Habib Saggaf kepada santri - santri beliau”, imbuhnya.
Tahlilan dan Doa 40 hari wafatnya Habib Saggaf bin Muhammad Aljufri itu sengaja diselenggarakan di Pondok Pesantren Madinatul Ilmi Alkhairaat, karena pesantren tersebut didirikan langsung oleh almarhum. Semasa hidup almarhum, pernah memimpin Pondok Pesantren Madinatul Ilmi sekaligus mengajar para santri (*)
Editor : Redaksi