BERITABETA.COM, Namlea – 500 Anakan Pohon Ditanam di Obyek Wisata Pantai Baekole , Desa Jikumerasa, Kecamatan Liliyali, Kabupaten ĺBuru, pada Jumat pagi (6/3/2020).

Kegiatan selama dua hari ini dibarengi dengan pembersihan pantai yang melibatkan personil TNI AD, kepolisian, masyarakat dan anak sekolah sebanyak 500 peserta.

Hadir dalam kegiatan itu, Sekda Buru, Ilyas Bin Hamid SH, MH, Ketua DPRD Buru, M Rum Soplestuny SE, Forkopimda Kajari, Kapolres AKBP Ricky Purnama Kertapati, Ketua PN Namlea dan tuan rumah Dandim 1506 Namlea, Letkol Inf Azis Syarifuddin Asisten I, Ir H Masri beserta sejumlah pimpinan OPD turut hadir.

Letkol Aziz Syarifudin saat bertindak sebagai irup kegiatan penanaman pohon dan bersih lingkungan Pantai Baekole menjelaskan, kegiatan ini dalam rangka serbuan teritorial tahun 2020 di wilayah kerja Kodim 1506 Namlea yang dimulai pada hari ini dengan menanam pohon di tepi pantai yang sesuai dengan kondisi dan karakteristik wilayahnya.

Pohon yang ditanam itu antara lain pohon kasuari ( cemarah pantai) , Ketapang dan neberaps jenis pohon lainnya yang dapat tumbuh dan akan mampu menahan abrasi pantai saat musim ombak tiba.

Membacakan sambutan tertulis Pangdam XVI Pattimura, Mayjen Inf Marga Taufik, ditegaskannya, sebagaimana diketahui bersama bahwa, potensi alam Provinsi Maluku merupakan tempat yang sangat subur.

Dimana terdapat beberapa tanaman legendaris antara lain pohon pala, cengkeh, samama, pohon kayu besi dan pohon linggua yang bernilai ekonomi tinggi dan pohon buah-buahan khas Maluku seperti Gandaria, Alpukat, Sukun, Manggis, Langsat dan Duku.

Kata Pangdam, potensi ini tentunya harus dijaga dan pertahankan agar terhindar dari kepunahan, sehingga kita harus memiliki rasa kepedulian dan tekad yang besar serta kemauan yang tinggi dalam menjaga dan melestarikan tanaman atau pohon khas Maluku.

Selanjutnya kegiatan penanaman pohon ini juga dinilainya sangat tepat untuk menyikapi dinamika perkembangan lingkungan yang cenderung mengarah kepada perubahan iklim sangat ekstrim, sehingga memicu terjadinya bencana alam seperti banjir, tanah longsor dan kekeringan.

Oleh karena itu, pangdam berharap melalui kegiatan penanaman pohon ini dapat menangkal terjadinya erosi dan tanah longsor serta mengembalikan keasrian dan keindahan ekositem alam yang sangat bermanfaat sebagai cadangan air pada musim kemarau.Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan dapat memberikan dorongan kepada masyarakat untuk terus melestarikan tanaman dan pohon serta menjaga lingkungan untuk kelangsungan hidup ekosistem alam pada masa yang akan datang.

Sumber kehidupan ini bila dikelola dengan baik, akan membawa manfaat yang sangat besar bagi kehidupan masyarakat Indonesia pada umumnya dan masyarakat Maluku pada khusus-nya.

Provinsi Maluku sesuai dengan namanya negeri raja-raja seribu pulau, yang wilayah lautannya lebih luas. Kehidupan masyarakatnya mayoritas bergantung dari hasil laut, sehingga ekosistem yang ada perlu di jaga dan di pelihara secara berkesinambungan demi kelangsungan kehidupan masyarakat.

“Apabila ekosistem terganggu karena perbuatan kita, maka sumber mata pencaharian masyarakat juga akan terganggu.

Untuk itu, kita tidak boleh merusak ekosistem dengan membuang sampah ke laut maupun sepanjang garis pantai, khususnya sampah yang proses penguraiannya membutuhkan waktu yang sangat panjang seperti kaleng, sterefoam, plastik dan sejenisnya yang secara nyata merusak ekosistem,” pungkas Pangdam.

Menyambung sambutan tertulis pangdam di atas, Dandim Letkol Inf Syarifuddin Azis menambahkan, khususnya di Kabupaten Buru sebagaimana dicanangkan Bupati Ramly Ibrahim Umasugi SPi MM, tentang mengembangkan pariwisata dan salah satunya Obyek Wisata Pantai Barkole.

Obyek wisata Pantai Baekole ini menjadi salah satu pantai favorit masyarakat Namlea untuk berekreasi guna menghilangkan penat dan mencari ketenangan.

Oleh karena itu, Dandim 1506 Namlea menggagas aksi penanaman pohon dan bersih lingkungan itu dipusatkan di sana, sehingga terus menjadi obyek wisata yang nyaman untuk dikunjungi.

Dandim yakin, bila obyek wisata tersebut nyaman dikunjungi dan punya daya pikat, maka akan terpomosi keindahan serta keasriannya berupa cerita dari mulut ke mulut maupun lewat dumay hingga ke masyarakat luas.

Dari cerita daya pikat itu akan menarik pelancong dari daerah lain datang ke Baekole.

Dandim juga menyampaikan terima kasih kepada bupati dan Pemkab Buru yang telah m ndukung kegiatan serbuan teritorial 2020 ini.

Setelah kegiatan penanaman pohon dan bersih lingkungan, maka tanggal 9 Maret nanti akan berlanjut dengan kegiatan jambanisasi dan pengobatan masal di Kecamatan Airbuaya serta jambanisasi pada setiap Koramil.

Terakhir, kegiatan kemah Bhakti terpusat tanggal 13 s/d 15 Maret yang merupakan puncak kegiatan serbuan teritorial yang difokuskan pada kegiatan pembinaan ahlak dan moral generasi muda (BB-DUL)