BERITABETA.COM, Ambon – Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Maluku melansir data terbaru yang menyebutkan sebanyak 53 pasien Covid-19 di Maluku dinyatakan sembuh.

Dengan bertambahnya puluhan pasien Covid-19 yang sembuh ini, maka total keseluruhan pasien Covid-19 yang sembuh sebanyak 856 orang.   Data ini dipublis pada pukul 18.00 WIT, Selasa (11/8/2020).

Dari keterangan pers yang diterima beritabeta.com menyebutkan, selain 53 pasien yang dinyatakan sembuh, terdapat juga kasus baru yang muncul di kota Ambon sebanyak 2 orang. Dengan bertambahnya 2 kasus baru ini, maka akumulasi jumlah kasus yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Provinsi Maluku mencapai angka 1. 347 kasus (orang).

Dari total jumlah ini dapat dirinci, 856 orang dinyatakan sembuh, 25 orang meninggal dunia, sementara 466 orang kini tengah  menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit.

Sebanyak 466 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 dan masih dalam perawatan ini dapat dirinci berdasarkan wilayah kabupaten/kota sebagai berikut :

  1. Kota Ambon 355 orang,
  2. Kabupaten Malteng 60 orang
  3. Kabupaten Buru 8 orang,
  4. Kabupaten SBB 3 orang,
  5. Kota Tual 30 orang, dan
  6. Kabupaten Malra 10 orang

Sedangkan untuk kasus ODP terdapat sebanyak 395 kasus.  Masing-masing berasal dari Kota Ambon 384 orang, kabupaten Maluku tengah 11 orang. Selanjutnya untuk PDP 81 orang berasal dari kota Ambon 78 orang dan Kabupaten Malteng 3 orang.

Sinyal Kembali ke PSBB

Sementara secara terpisah, Walikota Ambon Richard Louhenapessy kepada wartawan di di Balai Kota Ambon mengtakan,  dengan melihat perkembangan Covid-19 yang terjadi akhir-akhir ini, kemungkinan besar Kota Ambon akan kembali memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

“Jadi PSBB transisi itu bisa saja diperpanjang, tapi kalau kita lihat trend ini dan kita tidak bisa kendalikanmaka kita bisa kembali ke PSBB,” beber Louhenapessy.

Menurut Walikota, untuk mengendalikan dan mencegah penyebaran Covid-19, Pemkot Ambon sementara berupaya untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang Covid-19.

“Jadi sekarang kita laksanakan setiap hari dengan sejumlah komponen masyarakat mulai dari RT/RW, raja, kades bahkan guru pun kita libatkan, karena kita berharap semakin banyak orang tahu tentang bahayanya Covid maka mereka bisa menjadi contoh kepada lingkungannya,” katanya (BB-DIO)