BERITABETA.COM, Masohi – Sebanyak 6.985 unit rumah yang hancur akibat guncangan gempa bumi berkuatan magnitudo 6,5 di Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) tahun 2019 silam, hingga kini belum mendapat bantuan perbaikan dari pemerintah.

Ribuan unit rumah yang rusak berat, sedang dan ringan ini berada pada wilayah Kecamatan Saparua, Saparua Timur, Leihitu, Leihitu Barat, dan Salahutu.

Penjabat (Pj) Bupati Maluku Tengah, Muhamat Marasabessy memastikan proses terkait rehabilitasi ribuan rumah itu masih menunggu bantuan dari Pemerintah Pusat melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

“Jumlah rumah yang rusak berat sebanyak 36 unit, rusak sedang 175 unit, dan rusak ringan sebanyak 6.774 unit, dengan total keseluruhan sebanyak 6.985 unit,” kata Marasabessy.

Sedangkan, rumah korban gempa tahun 2019 yang telah selesai dibangun rinciannya meliputi, rumah dengan rusak berat sebanyak 1.203 unit, rusak sedang sebanyak 2.305 unit, dan rusak ringan sebanyak 4.000 unit, dengan total keseluruhan sebanyak 7.508 unit.

“Saya telah memerintahkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan instansi terkait lainnya untuk melakukan validasi data secara akurat terkait jumlah sisa korban gempa 2019 yang belum mendapatkan bantuan yang tersebar pada lima kecamatan di Kabupaten Maluku Tengah,” tandasnya.

Ia mengaku, dalam kunjungan kerja di Jakarta beberapa waktu lalu, dirinya juga telah menghadap Kepala BNPB untuk menyampaikan hal-hal terkait sisa korban gempa di Maluku Tengah yang belum mendapatkan bantuan dari pemerintah.