BERITABETA.COM, Ambon – Sebanyak 640 orang, berasal dari 11 provinsi di Wilayah Indonesia Timur bakal menghadiri peluncuran (launching) Yayasan Anak Bangsa di Jakarta, yang direncanakan berlangsung pada 20 Oktober 2019 mendatang.

Kepastian tersebut disampaikan Sekretaris Wilayah Indonesia Timur, Lamberth  W Miru, yang didampingi Ketua Koordinator 11 Provinsi Wilayah Indonesia Timur, Yosefa Jenalia Kelbulan, di Ambon, Rabu (09/10/19).

“Pada 16 Oktober 2019 (relawan-relawan) dari Maluku akan berangkat ke Jakarta untuk mengikuti launching Yayasan Anak Bangsa bersama  dengan perwakilan dari 10 provinsi lainnya d Indonesia Timur. Total ada 640 orang yang akan ikut,” kata Lamberth Miru.

Dia mengatakan, rapat yang mereka lakukan hari ini di Ambon dalam rangka persiapan dan checking final atau pemeriksaan akhir keberangkatan.

Para relawan YAB yang mengikuti rapat terkait persiapan dan pemeriksaan akhir untuk keberangkatan ke Jakarta pada 16 Oktober 2019 dalam rangka peluncuran organisasi tersebut. Rapat berlangsung di Ambon pada Rabu (09/10/19

“Kami bersama-sama unsur pimpinan dari enam negara pendonor, dengan dihadiri (utusan dari) Pemerintah Pusat akan menghadiri peresmian Yayasan Anak Bangsa,” ujarnya.

Menurut dia, Yayasan Anak Bangsa (YAB) merupakan organisasi non pemerintah yang bergerak di bidang kemanusiaan. Visi misinya  adalah membantu warga negara di wilayah-wilayah yang termasuk kategori miskin.

Bantuan tersebut berupa pemberian uang tunai kepada mereka yang digolongkan dalam empat kategori, yakni pertama Kepala Keluarga PNS/non PNS, termasuk janda dan duda. 

“Dalam kategori ini tidak ada standarisasi ukuran miskin, karena kita semua di Indonesia Timur masuk kategori miskin,” kata Lambert Miru.

Kedua, para lansia yang tidak pernah menikah. Hal yang menjadi pertimbangan dalam kategori ini bahwa beban hidup para lansia itu ke depan menjadi tanggungan orang lain.

Ketiga, anak-anak yatim/piatu. Jumlah bantuan diberikan kepada setiap anak yang ada dalam daftar Kartu Keluarga.

Sedangkan kelompok penerima bantuan langsung tunai yang keempat adalah orang cacat yang tidak bisa bekerja atau tidak dapat menghasilkan uang.

Lamberth Miru mengatakan, para Kepala Keluarga atau calon penerima bantuan cukup menunjukan kartu keluarga dan KTP sebagai prasyarat. Selanjutnya bantuan yang dijanjikan sebesar Rp15 juta/KK bisa disalurkan. Jumlah yang sama pula akan diberikan kepada setiap anak yatim/piatu yang tertera dalam Kartu Keluarga, yang diajukan untuk mendapatkan bantuan.

Dia Miru menjelaskan, sumber keuangan YAB berasal dari para pengurus maupun enam negara pendonor, antara lain Amerika Serikat, Australia, Perancis, Korea Selatan dan Thailand.

Dikisahkan, Organisasi tersebut didirikan di Korea Selatan oleh Mr. Paul Bridal, Mrs. Maria Angel Niru, Mr. John Brown dan seorang lainnya pada 6 Agustus 1990, yang didasari tujuan membantu kegiatan yang berkaitan dengan kemanusiaan.

“Para pendiri ini kemudian melakukan lobi-lobi ke sejumlah negara dengan mengajukan proposal. Hasilnya, enam negara bersedia mem-back up (menopang, red) kegiatan-kegiatan YAB,” kata Lamberth Miru.

Sementara di Indonesia, Yayasan Anak Bangsa secara resmi terdaftar di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) pada 12 Maret 2012.

11 provinsi di Wilayah Indonesia Timur yang bernaung di bawah YAB antara lain Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua Barat, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Gorontalo, Nusa Tenggara Timur, dan Bali.

Lamberth Niru mengimbau, agar pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab jangan lagi menebarkan berita bohong (hoax) yang dapat menimbulkan keresahan di masyarakat terkait keberadaan YAB.

“Kalau yayasan ini tidak benar kenapa kami bisa bertahan hingga delapan tahun ini ? Tidak kurang intelijen dan kepolisian di republik ini,” katanya.

Dia menegaskan, pintu masuk YAB di Indonesia melalui pemerintah pusat, dalam hal ini Kementerian Dalam Negeri (Kemendag) dan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu). Kemendag berwenang  menerbitkan izin operasional yayasan, sedangkan Kemenlu mengeluarkan izin operasionalnya.

“Mengutip perkataan Presiden Joko Widodo bahwa (bantuan langsung tunai sebesar Rp15 juta) ini adalah program yang baru pernah terjadi di Indonesia, semenjak republik ini ada,” tegas Lambert Miru. (BB-ENY)