98 Desa di SBT Belum Salurkan DD Tahap Satu
BERITABETA.COM, Bula — Sebanyak 98 desa di Kabupaten Seram Bagian Timur [SBT] hingga saat ini belum menyalurkan Dana Desa [DD] tahap satu tahun 2022.
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa [PMD] Provinsi Maluku, Ismail Usemahu saat menjadi narasumber pada kegiatan Rapat Koordinasi Monitoring dan Evaluasi Percepatan dan Penurunan Stunting di Gedung Serbaguna Dinas Kesehatan SBT, Rabu (15/6/2022).
Usemahu membeberkan, dari total 198 desa di kabupaten bertajuk 'Ita Wotu Nusa' itu, baru 100 desa yang menyalurkan DD tahap satu.
"Kita punya penyaluran tahap pertama dari 198 desa, sudah tersalur itu 100 desa, 98 ini belum," ungkap Ismail Usemahu.
Mantan Kepala Dinas Pekerjaan Umum [PU] Provinsi Maluku ini saat dihubungi beritabeta.com, Jumat (17/6/2022) membeberkan, batas penyaluran DD tahap pertama ini hingga 23 Juli 2022, sehingga dia meminta harus bergerak cepat untuk segera disalurkan 100 persen.
Ia menjelaskan, penyaluran tahap pertama ini sudah disederhanakan, sehingga hanya menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Desa [APBDes] dan surat pemindahbukuan dari bupati.
"Jadi sesuai aturan dari Kementerian Keuangan itu APBDes dan surat pemindahbukuan dari bupati sambil pertanggungjawaban administrasi di tahun sebelumnya kita jalan sebelum tanggalnya supaya bisa terselesaikan," jelasnya.
Sebelumnya, Bupati SBT Abdul Mukti Keliobas dalam sambutannya saat pencanagan Bulan Imunisasi Anak Nasional [BIAN] di Desa Waisamet 15 Juni 2022 mengungkapkan, penyaluran DD tahap satu baru dilakukan oleh 100 desa dari total 198 desa di daerah yang dipimpinnya.
Sementara untuk Bantuan Langsung Tunai [BLT] sebanyak 185 desa telah menyalurkan, hanya tersisa 13 desa yang hingga kini belum melakukan penyaluran kepada masyarakat.
"Berdasarkan laporan yang saya terima, BLTnya itu baru 185 desa tinggal 13 desa yang belum menyalurkan BLT. Berarti kita baru 93,43%. Sementara DD dari 198 desa baru 100 desa yang menyalurkan DD tahap pertama, tinggal 98 belum selesaikan. Berarti kita baru 50,51 %, ini masih kecil sekali. Ini kesalahannya dimana," ungkap Abdul Mukti Keliobas (*)
Pewarta : Azis Zubaedi