Stok Vaksin jadi Kendala, Capaian Vaksinasi Covid-19 di SBT Rendah
BERITABETA.COM, Bula — Stok vaksin yang dikirim dari pusat dan provinsi ke daerah menjadi kendala karena terbatas, akibatnya capaian vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) masih mencapai 11 persen dan sangat rendah.
Hal ini disampaikan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan SBT Samun Rumakabis kepada beritabeta.com usai pengikuti pembukaan Musyawarah Cabang Gerakan Pramuka ke-V Kwartir Cabang SBT di Gedung Sebaguna Dinas Kesehatan SBT, Senin (11/10/2021).
Samun menjelaskan, antusias masyarakat untuk mengikuti vaksinasi Covid-19 di kabupaten SBT itu sangat tinggi, namun terdendala pada stok vaksin.
"Keterbatasan stok vaksin ini akhirnya membuat capaian rendah. Bukan karena kita sengaja, tapi karena tergantung pada pengiriman vaksin dari provinsi,” ungkap Samun Rumakabis
Ia membeberkan, target sasaran untuk mengikuti vaksinasi Covid-19 melibatkan masyarakat umum, mulai dari anak-anak usia 12-58 tahun, tenaga kesehatan, pelayan publik dan lanjut usia (Lansia).
Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (Kabid P2P) Dinas Kesehatan SBT itu mengaku sejak awal vaksinasi Covid-19 dijalankan hingga kini, SBT baru mencapai 11 persen dari total jumlah masyarakat di lima belas kecamatan.
"Yang sudah vaksin mencapai 11 ribu dengan persentase 11 persen dari 106 ribu jumlah penduduk yang ada di SBT," akuinya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Maluku Brigjen TNI Arnold A P Ritiauw kepada wartawan di Ambon, Sabtu (09/10/21) mengungkapkan keberhasilan vaksinasi Covid-19 tahap pertama di Provinsi Maluku baru mencapai 27.52 persen, dari 70 - 80 persen target yang ditetapkan.
"Secara keseluruhan di Maluku capaian vaksinasi tahap pertama baru 27.52 persen, tahap kedua 14.65 persen, tahap ketiga 31.79 persen. Kita masih kecil sebenarnya. Targetnya seharusnya 70 - 80 persen tahun ini," kata Ritiauw.
Menurut dia, capaian keberhasilan target vaksinasi Covid-19 harus dilandasi semangat para kepala daerah dalam mendorong masyarakatnya, tenaga medis dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang mereka pimpin agar bekerja secara masif melakukan vaksinasi covid-19.