"Selain itu, ketersediaan vaksin. Berdasarkan data yang ada pada kami, ketersediaan vaksin di daerah-daerah masih lengkap untuk melaksanakan vaksinasi," katanya.

Dia berharap, para bupati/walikota bisa mendorong masyarakatnya agar mau divaksin. Berdasarkan data Satgas Covid-19 Maluku, Kabupaten Maluku Tengah menempati posisi teratas dari wilayah yang paling rendah capaian vaksinasi.

Disusul Kabupaten SBT dan Seram Bagian Barat (SBB). Secara rinci, capaian vaksinasi tahap pertama di Maluku Tengah baru 7.73 persen, tahap kedua 3.44 persen, dan tahap ketiga 15,25 persen.

Sedangkan Kabupaten SBT pada tahap pertama capaian vaksinasi 11.25 persen, tahap kedua 5.43 persen dan tahap ketiga 28.87 persen.

Adapun Kabupaten Seram Bagian Barat capaian vaksinasi tahap pertama 14.75 persen, tahap kedua 6.97 persen, tahap ketiga 33.45 persen.

Sementara ketersediaan vaksin untuk Maluku Tengah masih banyak. Sedangan dua kabupaten lainnya sudah menipis.

Ritiauw menyebutkan, stok vaksin di Kabupaten Maluku Tengah untuk Sinovac masih ada 15.000 vial, sedangkan Moderna 11.000 vial, dan Astrazeneca 2.300 vial.

"Ini kan masih banyak. Kalau tidak cepat digunakan, akan (kadaluarsa) mubadzir, dibuang," bebernya (*)

Pewarta : Azis Zubaedi