BERITABETA.COM, Ambon -  Anggota Komisi IV DPR RI Ir. H. Abdullah Tuasikal,M.Si  menyalurkan bantuan perikanan berupa empat paket Sarana Perikanan Budidaya Sistem Bioflok senilai Rp 716 juta kepada kelompok masyarakat pembudidaya ikan di Maluku.

Kegiatan ini berlangsung pada, Jumat (24/12/2021) di Auditorium Universitas Darussalam [Unidar] Ambon sebagai langkah mendukung produksi hasil perikanan dan menurunkan angka stunting pada anak di wilayah pesisir.

Ikut serta hadir pada acara tersebut adalah Kepala Balai Perikanan Budidaya Ambon Nur Muflich Juniyanto , Rektor Universitas Darusalam Dr. M. Riyadh Uluputi dan  Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Ir. Made Husen Sangadji, MSi beserta para undangan dan civitas akademika Unidar Ambon.

Abdullah Tuasikal dalam kesempatan itu mengungkapkan potensi suberdaya perikanan Indonesia mencapai 12 juta per tahun, sedangkan Maluku memiliki potensi perikanan mencapai 4 juta ton ikan dari sektor perikanan tangkap dan budidaya.

“Bagaimana memanfaatkan potensi yang ada untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat ini merupakan tugas semua pihak,” katanya. 

Dikatakan, dengan keberadaan Sarana Perikanan Budidaya Sistem Bioflok mampu mendukung fasilitas laboratorium yang sudah dimiliki oleh Universitas Darusalam, paling utama yang dapat diambil sebagai proses pembelajaran dari perikanan budidaya sistem bioflok adalah kesabaran dan keuletan mahasiswa dalam menjaga kesehatan ikan.

“Berbeda pemeliharaan antara ikan dengan komoditas lainnya seperti pertanian atau perkebunan, ikan akan mati kalau tidak dijaga” tegas Tuasikal.

Menurutnya, masa depan mahasiswa dapat terlihat sejak duduk di bangku kuliah. Bagaimana mahasiswa dapat menempa dirinya dengan ilmu pengetahuan yang dia peroleh secara teoritis.

Setelah kuliah mahasiswa nya mau kemana? yang menjadi pertanyaan besar setiap lulusan pergirian tinggi.  Langkah awal sangat menentukan keberhasilan mahasiswa tersebut, apakah dia akan melanjutkan teori yang diperoleh dibangku kuliah dengan melakukan serangkaian kegiatan wirausaha atau lebih memilih pada zona aman seperti pegawai negeri sipil.

“Semua langkah awal pasca kuliah yang dipilih oleh mahasiswa harus dijadikan proses pembelajaran, dengan niat yang baik semoga diberikan peluang dan pengalaman terbaik” tegas Abdullah Tuasikal.

Ia menambahkan, bagi mahasiswa yang pingin menjadi pengusaha perikanan, dapat melakukan kerjasama dalam pembesaran benih ikan sebanyak satu juta ekor. Sebagai anggota komisi IV DPR RI Dapil Maluku yang bermitra dengan kementerian KKP, Pertanian, KLHK dan Bulog, dimana ada aspirasi 1 juta ekor ikan yang dapat dimanfatkan.

Pada tahun 2021 ini terdapat empat paket aspirasi Sarana Perikanan Budidaya Sistem Bioflok yang telah disalurkan kepada kelompok masyarakat Evrata Maluku Tengah, Pokdakan Fish Garden Kobimukti, Pesantren Al Anshor Kabupaten Buru dan Mina Faperik Universitas Darusalam.

Salah satu sorotan Komisi IV DPR RI adalah bagaimana menyiapkan sumberdaya manusia dalam menyambut Lumbung Ikan Nasional, bagaimana Universitas yang memiliki program studi perikanan di Maluku, membentuk karakter mahasiswa yang kecanduan (Kesukaan) dengan belajar tentang ikan.

“Mahasiswa pusing kalau tidak lihat ikan selama tiga hari, sehingga dia akan terus belajar dan ke laboratorium Bioflok,” tandas mantan Bupati Malteng ini.

Semnetara itu, Rektor Unidar dalam sambutannya menyampaikan masa depan manusia telah memasuki era disuruption yang dimulai dengan gerakan revolusi dunia digital 4.0, suatu era perubahan yang membutuhkan kecepatan inovasi.

“Salah satu sektor yang akan mengalami disuruption revolusi 4.0 adalah dunia Pendidikan,” ungkapnya.

Dikatakan, Kementerian Pendidikan dan Ristek telah menggelorakan Kampus Merdeka yang memberikan ruang belajar bagi mahasiswa tanpa batas dan kapan saja. Untuk itu, keberhasilan seorang mahasiswa terdapat di tangannya sendiri, bagaimana memanfaatkan kemajuan era digital.

Uluputty menyampaikan, secara nasional Universitas Darusalam masuk sebagai 100 kampus yang diakui penelitiannya oleh Kementerian Pendidikan dan Ristek. Sebagai pihak rektorat mendorong civitas akademik lebih giat lagi untuk melaksanakan penelitian.

“Khusus-nya untuk Fakultas Perikanan dapat memanfaatkan Sarana Perikanan Budidaya Sistem Bioflok untuk pengembangan riset ikan air tawar,” usul Uluputy.

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang diwakili Kepala BPBL Ambon Nur Muflich Juniyanto menyampaikan pengembangan potensi perikanan budidaya tertuang rancangan aksi hingga tahun 2024.

Sektor Perikanan Budidaya, kata dia, akan mampu menyumbang bagi peningkatan pendapatan negara bukan pajak (PNBP). Dalam mendukung kebijakan KKP di sektor perikanan budidaya telah disalurkan empat paket bantuan sarana perikanan budidaya system bioflok yang akan mendorong produksi hasil perikanan budidaya.

“Semoga dengan bantuan bioflok dapat mendukung tingkat konsumsi ikan di Kota Ambon, bagi pihak Universitas Darussalam lebih cenderung ke arah peningkatan ketrampilan budidaya mahasiswa,” pungkasnya.

Selain paket bantuan sarana perikanan budidaya sistem bioflok, kelompok masyarakat perikanan juga dapat mengakses bantuan kebun rumput laut.

“Parameter laut untuk pengembangan rumput laut di Maluku sangat potensial berkembang, namun perlu ditopang dengan kualitas sumberdaya manusia yang mumpuni, ulet dan sabar” tegas Junianto.

Kepala BPBL Ambon ini mengharapkan kalau ada permasalahan teknis harap dapat menghubungi balai, karena bantuan bioflok merupakan tanggungjawab balai. Pihak BPBL tetap mendampingi kelompok masyarakat pembudidaya ikan hingga berhasil dan semoga menjadi komitmen bersama (*)

Editor : Redaksi