BERITABETA.COM, Bula — Sebanyak tujuh fraksi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah [DPRD] Kabupaten Seram Bagian Timur [SBT] menerima Rancangan Peraturan Daerah [Ranperda] Anggaran Pendapatan Belanja Daerah [APBD] SBT tahun 2022.

Ketujuh fraksi itu yakni Fraksi Partai Keadilan Sejahtera [PKS], Fraksi Partai Golongan Karya [Golkar], Fraksi Partai Gerakan Indonesia Raya [Gerindra], Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan [PDIP], Fraksi Partai Amanat Nasional [PAN], Fraksi Nasional Kebangkitan Rakyat Ita Wotu Nusa [NKRI] dan Fraksi Pembangunan Demokrasi Nasional [PDN].

Bupati SBT Abdul Mukti Keliobas dalam sambutannya yang dibacakan wakil bupati SBT Idris Rumalutur mengungkapkan, setelah mendengar argumentasi, usulan, saran, pendapat dan pertimbangan dewan melalui juru bicara fraksi-fraksi tersebut dapat memahami semua aspirasi dewan yang secara representatif mewakili rakyat SBT dalam menyalurkan aspirasinya sesuai perkembangan dan dinamika kebutuhan masyarakat.

Keliobas mengaku, momentum penting bersama itu merupakan satu peristiwa dalam pemerintahan, dimana DPRD bersama Pemerintah Daerah [Pemda] membahas Ranperda tentang APBD 2022.

"Hal ini merupakan satu komitmen bersama dalam membangun daerah, semoga komitmen bersama antara dua lembaga ini sebagai implementasi dan pengabdian kita untuk membangun SBT yang lebih baik," ujar Keliobas.

Bupati SBT dua periode itu membeberkan, rancangan APBD merupakan tanggungjawab bersama antara Pemda dan DPRD SBT untuk dibahas dan ditetapkan menjadi Peraturan Daerah [Perda] sebagai suatu menifestasi dari aspirasi rakyat melalui program kerja selama kurun waktu satu tahun anggaran.

Dia menandaskan, meski semua aspirasi belum terpenuhi dalam satu tahun anggaran, namun anggaran pendapatan dan belanja daerah tahun 2022 merupakan komitmen bersama untuk meningkatkan pembangunan demi kesejahteraan masyarakat di kabupaten berjuluk 'Ita Wotu Nusa' itu.

"Saya merasa yakin, dewan yang terhormat bisa memaklumi bahwa dalam merampungkan berbagai persoalan yang timbul dari suatu dari otonom. Sesungguhnya masih banyak kekurangan dan ini merupakan tantangan berat yang harus bisa diselesaikan," pungkasnya (*)

Pewarta : Azis Zubaedi