BERITABETA.COM, Ambon - Prestasi membanggakan diukir oleh Team Esports Devisi Free Fire Maluku yang terdiri dari para atlet muda belia, yakni Ezra Alexander Metekohy, Clifort Paskal Mahubessy, Petra Pattiwaellapia, dan Devolinno Chesa Papilaya yang didampingi oleh Official Team Yafriady Lumapelumey.

Para atlet Esports nasional kini tidak bisa lagi memandang atlet Esports Maluku pada khususnya dan para Gamers Maluku pada umumnya dengan sebelah mata, karena pada Grand Final Day 2 hari Minggu, 26 September 2021 Team Free Fire Maluku telah keluar sebagai juara ke 3 Eksibisi Esports PON XX Papua 2021 dibawah Sulawesi Tenggara sebagai juara 1 dan Bangkulu juara ke 2.

Para atlet Maluku bahkan mampu menyingkirkan lawan-lawan tangguh dari Provinsi Sulawesi Tengah, Riau, Kepulauan Bangka Belitung, Papua Barat, NTT, Papua, DKI Jakarta, Maluku Utara dan Lampung.

"Bukan hanya lawan-lawan tangguh, yakni 12 Provinsi yang masuk ke babak Grand Final ini, selain Papua dan Papua Barat yang lolos sebagai tuan rumah, mereka telah menyisihkan atlet-atlet Esports Free Fire dari 22 Provisni lainnya pada babak Pra PON. Ini perjuangan yang tidak mudah dalam kompetisi Esports Nasional," kata Sekretaris Pengurus Provinsi (Pengprov) Esports Indonesia (ESI) Maluku, Emphy Sahetapy dalam rilisnya yang diterima beritabeta.com, Minggu (26/09/2021).

Sahetapy mengatakan, sejak awal Pengprov ESI Maluku tidak berharap banyak dan sama sekali tidak membebankan para atlet dengan target apapun atas keikutsertaan mereka pada Eksibisi Esports PON XX Papua.

"Hanya kami tekankan kepada mereka adalah tampil total karena kami sadar  olahraga yang erat hubungannya dengan millennial, teknologi serta media informasi ini tidak mudah untuk kami berharap lebih dari anak-anak kami apalagi dengan persiapan  yang sangat terbatas dari banyak segi," ucap Sahetapy.

Namun ternyata, tambahnya, dengan dukungan doa dari masyarakat Maluku, para orang tua atlet, para pecinta Esports Maluku termasuk peran media masa dan tentu semangat juang dari Pattimura-Pattimura muda kita tersebut maka mereka telah menunjukan bahwa Katong Bisa.

"Selaku Sekretaris Pengprov ESI Maluku sekaligus sebagai orang tua, saya berharap anak-anak kami ini tidak berpuas diri dengan apa yang telah dicapai, tetapi ini merupakan cambuk untuk membuat mereka dapat memacu diri lebih baik untuk  berprestasi pada event-event selanjutnya baik yang bertaraf nasional maupun internasional karena usia mereka masih sangat muda dan PON bukan tujuan akhir," ucapnya.

Ia juga menyadari bahwa keberhasilan Atlet Esports Maluku tersebut tidak terlepas dari kerja keras Panitia  Kualifikasi dan Pra PON ESI Maluku yang diketuai oleh ; Novel Elminero di back up oleh Michael Sitanala, Patrick Rahakbauw, Odlyn Tarumere, Johnnie Sahetapy dan Yapy Lumapelumey, karena hanya bermodalkan semangat dan kebersamaan mereka telah dapat mengatasi banyak hal dalam event dimaksud.

"Atas nama Pengprov ESI Maluku saya juga  menyampaikan rasa terima kasih kepada jajaran BIN Daerah Maluku, Pimpinan DPRD Provinsi Maluku, Kadispora Provinsi Maluku, Ir. Habiba Saimima, M.Si, Bung Richard Rahakbauw, SH, seluruh Pengurus ESI Kabupaten/Kota se – Maluku,  Telkomsel Region Maluku, para orang tua atlet, para pecinta Esports Maluku dan masyarakat Maluku pada umumnya,”ujarnya.

Kepada  adik-adik atlet Esports Maluku devisi PES, PUBG dan Mobile Legend yang belum berhasil, Sahetapy ingin menitipkan pesan ; kecewa boleh, tetapi putus asa sama sekali tidak boleh.

"Perjalanan adik-adik masih panjang, PON bukan satu-satunya ajang untuk berprestasi. Kegagalan ini harus pula dijadikan cambuk untuk membenahi diri menjadi lebih baik," paparnya.

Akhirnya, tambah Sahetapy, saya ingin mengatakan bahwa  keberhasilan anak-anak kami ini adalah keberhasilan dan kebanggan katong semua. 

“Terima kasih Ezra, Petra, Devo, Clif dan Yapy ,   Ale dong (kalian) sudah bisa biking katong (kami) tersenyum,” tutupnya (*)

Pewarta : Febby Sahupala