BERITABETA.COM, Ambon – Devisi Regional [Divre] Bulog Maluku datangkan 10.000 ton beras medium dari Surabaya, Jawa Timur. Stok beras ini untuk mendukung Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di wilayah Maluku.

"Sementara dalam perjalanan ke Ambon. Ribuan ton beras yang dipasok untuk menambah stok di gudang yang ada saat ini sebanyak 3.750 ton,"ungkap Kepala Perum Bulog Divre Maluku dan Maluku Utara, Saldi Aldri di ruang kerjanya, Sabtu (04/3/2023).

Aldri memastikan stok beras medium di gudang Bulog dalam posisi aman memasuki bulan puasa hingga Idul Fitri 1444 Hijriyah. Ketahanan stok yang ada jika ditotalkan, maka diperkirakan hingga bulan Mei 2023.

"Pada Februari 2023 lalu sebanyak 2.800 ton beras medium digelontorkan Bulog untuk Program SPHP guna mengupayakan ketahanan pangan beras sekaligus menjaga harga tetap stabil di pasaran,"katanya.

Menurut Aldri, beras medium akan dijual ke konsumen akhir dengan harga Rp 10.000 per kilogram (Kg). Beras yang digelontorkan ke masyarakat sudah cukup banyak.

"Beras SPHP ini beras impor dari Thailand dan Vietnam. Penjualan per hari bisa mencapai 400 ton," ujarnya.

Aldri menjelaskan beras medium program SPHP digelontorkan Bulog ke sejumlah pasar tradisional yang ada di Kota Ambon yaitu Pasar Mardika, Pasar Baru Merah, Pasar Transit Passo, Pasar Waiheru, hingga outlet binaan Bulog yakni Rumah Pangan Kita (RPK) dan juga disalurkan ke ritel modern Indogrosir.

"Kita juga menyalurkan beras Bulog ini ke Indogrosir lewat kerjasama, dengan harga jual tetap sesuai aturan yang berlaku per KG Rp. 10.000," jelasnya.

Pewarta : Febby Sahupala