BERITABETA.COM, Jakarta – Anggota Komisi IV DPR RI, Saadiah Uluputty, kembali melayangkan kritik kepada pemerintah terkait pengelolaan cadangan beras nasional yang dinilai tidak maksimal.

Sorotan pilitisi PKS Dapil Maluku ini, menyusul ditemukannya ratusan ribu ton beras berkutu di Gudang Perum Bulog Yogyakarta.

Kasus ini dinilai bukan sekadar kejadian teknis, tetapi mencerminkan ketidaksiapan pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan nasional.

“Dari total 1,9 juta ton cadangan beras pemerintah, sekitar 100-300 ribu ton terindikasi beras berkutu. Ini berarti sekitar 15,79% stok beras yang tersimpan di gudang Bulog menghadapi permasalahan kualitas. Ini bukan angka kecil dan sangat merisaukan,” tegas Saadiah dalam rilisnya yang diterima beritabeta.com, Rabu (19/3/2025).

Ia mengatakan, temuan beras berkutu di gudang Perum Bulog Yogyakarta oleh Komisi IV DPR RI, menjadi cambuk,  terutama pemerintah yang lemah dalam menata kelola cadangan beras nasional meskipun ini merupakan warisan dari pemerintahan masa lalu.

Atas kondisi ini, Saadiah mengatakan,  ada dua aspek utama yang perlu dipertanyakan: pertama, apakah sistem penyimpanan di gudang Bulog memang lemah, atau kedua, ada keteledoran dalam manajemen pengelolaan stok beras oleh petugas di lapangan.

Hal ini semakin diperparah dengan kebijakan pemerintah yang mewajibkan Bulog menyerap gabah petani tanpa persyaratan kadar air dan kadar hampa tertentu.

“Jika Bulog dipaksa membeli gabah tanpa standar yang jelas, risiko munculnya beras berkutu dan beras berkualitas rendah semakin tinggi,” tambah wakil rakyat Maluku ini.