BERITABETA.COM,  Ambon – Di tengah pandemi Coronavirus disease 2019 (Covid 19), Perum Bulog Divisi Regional (Divre) Maluku justru mencapai angka penjualan tertinggi.

Kepada beritabeta.com, Kepala Bidang Pengadaan Operasional dan Pelayanan Publik Bulog Divre Maluku, Hamdani Malawat mengatakan, pihaknya bahkan bisa mencapai target penjualan sebesar 100 ton/hari di tengah pandemi Covid 19. Padahal target itu belum pernah dicapai di masa-masa normal sebelum adanya wabah virus yang dapat menyerang kekebalan tubuh manusia itu.

“Di tengah (pandemi) covid 19 ini, permintaan (beras) malah meningkat. Jadi sesuai dengan target yg diharapkan Bulog yakni,  penjualan untuk Ambon bisa mencapai 100 ton sehari,” kata Hamdani Malawat saat ditemui di ruang kerjanya di Ambon, Kamis (30/04/20).

Menurutnya dia, sebelum adanya serangan Covid 19 di Kota Ambon, pihaknya tidak pernah bisa mencapai target penjualan.

“(Penjualan) cuma berada pada (level )30 – 40 ton sehari. Tapi semenjak ada Covid, penjualan  melonjak sampai 100 ton sehari. Sudah sampai pada target yang Bulog harapkan,” ujarnya.

Dia mengatakan, heboh “panic buying” yang menyebabkan melonjaknya angka permintaan beras Bulog tersebut.

“‘Panic buying’ ini mulai terjadi di masa Covid. Pedagang datang membeli sampai meng-antri. Kita akhirnya melayani pembayaran lewat ATM, karna pedagang tak bisa ke bank,” katanya.

Sementara bagi masyarakat yang datang sendiri membeli langsung, Malawat mengatakan bahwa Bulog menyediakan loket penjualan di depan kantor di Kawasan Waihaong, Ambon.

Bulog juga membentuk Rumah Pangan Kita (RPK) sebagai mitra, untuk menjual semua produknya, berupa beras, tepung terigu, gula, minyak goreng bawang merah dan bawang putih, dengan standar harga yang sudah ditetapkan. Tujuannya, untuk menjaga Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) di pasaran.

Stok Beras Cukup

Dikatakan Malawat, hingga per 30 April 2020, stok beras d gudang Bulog di Ambon sebanyak 2.200 ton.

“Diperkirakan bisa untuk mencukupi kebutuhan beras hingga akhir Mei,” ungkapnya.

Secara keseluruhan, stok beras yang ada di gudang-gudang Bulog Divre Maluku per 30 April 2020 sebanyak 7.000-an ton.

Hamdani Malawat menjelaskan, setiap tahun Bulog Divre Maluku memasok sebanyak 10.000 ton beras dari Jawa Timur.

“Pengirimannya bertahap, setiap dua hingga tiga bulan sekali dikirim 2.000 ton. Jadi setahun 10.000 ton. Biasanya sampai dengan akhir tahun Masih ada sisa stok 2.000 ton yang disimpan di gudang,” katanya menjelaskan.

Dia menambahkan, saat ini, sebanyak 4.500 ton beras Bulog sedang dalam perjalanan dari Jawa Timur menuju pelabuhan Ambon. Tahap pertama akan tiba 2.000 ton (BB -ENY)