Catatan Kritis untuk IKAPATTI
Hemat penulis, sebagai organisasi yang baru eksis, IKAPATTI harusnya banyak belajar dari berbagai organisasi Alumni Universitas yang telah duluan membesar di Indonesia, semisal ILUNI UI, KAGAMA UGM, IA ITB, IKA UNHAS dan lainnya. Para organisasi alumni ini telah berhasil memainkan peran strategis, mendistribusikan para alumninya di berbagai lini pengabdian bangsa.
Eksistensi IKAPATI harus melompat. Secara internal, harus cepat mengkonsolidasi dirinya membentuk berbagai cabang-cabang alumni di seluruh Indonesia, bahkan Dunia, dimana berbagai alumninya tinggal dan berdiaspora. Ini bukan untuk tujuan politik, tetapi lebih pada menyatukan energi alumni, agar bisa berbuat lebih untuk membangun Kampus Unpatti agar lebih maju dan modern.
Kekuatan IKAPATTI terletak pada sejauh mana bisa menghimpun kekuatan alumninya, bukan untuk ajang reuni semata, tapi tempat berdialektika dan berkonsensus untuk tujuan yang lebih besar. Jika tidak, maka lKAPATTI tak lebih dari kumpulan organisasi primordial yang seringkali digiring pada momentum politik praktis semata.
Secara eksternal, IKAPATTI harus menjadi supporting atau bridging dalam mengerakan dan mendistribusikan alumninya untuk berkembang dan mengisi pos-pos strategis dibangsa ini.
IKAPATTI harus meniru pola berbagai organisasi Yahudi, dimana kekuatan networking adalah yang utama. Yahudi berhasil menguasai dunia, lewat jaringannya yang solid. Diaspora turunan Yahudi diseluruh dunia adalah kunci.
Iniilah yang menjadi titik lemah orang Maluku sulit berkembang pada level Nasional. Seperti disampaikan Rektor Unpatti, Prof. MJ. Sapteno, pada sambutan IKAPATTI; Orang Maluku masih didominasi karakter "katang", saling menarik kebawah dan menjatuhkan. Kultur negatif ini harus diputus oleh IKAPATTI. Sesama alumni Unpatti harus saling merangkul dan membesarkan.
Sistem pendataan anggota IKAPATI harus juga diperluas, bukan saja terbatas pada Alumni S1, tapi juga S2 dan S3 yang berkuliah di Unpatti juga harus dihimpun. Saya kebetulan adalah anggota ILUNI UI dari jalur S2 Fisip UI. Pernah memilih Ketua Umum ILUNI UI, lewat sistem e-voting yang sangat demokratis.