Catatan Kritis untuk IKAPATTI
Kedepan, IKAPATTI harus berani merubah sistem electionnya dari system of delegation, ke one man one vote system. Belajar menerapkan e-voting, agar semua alumni Unpatti (S1, S2, S3) punya hak yang suara yang sama. Sebab model system pemilihan yang dipakai saat Mubes ke-I kemarin tak cocok dan bahkan ketinggalan zaman untuk organisasi Alumni Universitas. Serta akan berdampak pada partisipasi alumni untuk aktif dalam IKAPATTI.
Untuk public acceleration. Positioning IKAPATTI haruslah sejajar dengan Pemerintah Daerah dan juga Rektor, sebab IKAPATTI adalah lembaga Otonom, Independen, Mandiri dan Non Partisan.
IKAPATTI bukan lembaga underbouw Kampus atau Pemerintah (Goverment). Jangan sampai tersubordinasi dengan kekuasaan Rektor atau Gubernur, hingga menghilangkan nalar kritis organisasi.
IKAPATTI harus menjadi mitra strategis dan kritis Pemerintah dan Kampus. Publik harus mendapat manfaat dari kritisisme IKAPATI sebagai center of development sumber saya manusia.
Saya yakin, ditangan Ketua Umum IKAPATTI yang baru, DR. Muhammad Marasabessy, IKAPATTI akan lebih terkonsolodir, maju, dan berkembang. Beliau adalah seorang birokrat yang dekat dengan Gubernur Maluku.
Bisa membantu jalannya Pemerintahan, dan juga memberi koreksi dan masukan dari IKAPATTI secara langsung kepada Pemerintah Daerah. Energi besar IKAPATTI ini harus dimanfaatkan oleh Ketua Umum IKAPATTI untuk turut membangun Kampus dan juga Maluku. Buatlah Alumni Unpatti bangga, Pak Mat. Salam (***)