Polres Pulau Buru kembali menciduk lima penambang emas ilegal di dua lokasi berbeda di Pulau Buru, Kamis (24/10/2019). Mereka kedapatan sedang mengelola material emas dari Gunung Botak dengan menggunakan bahan kimia berbahaya jenis merkuri.
Pesan ini disampaikan Alexander Marwata pada kegiatan Penandatanganan Nota Kesepahaman dan Kerjasama Program Optimalisasi Penerimaan Daerah dan Pengelolaan Barang Milik Daerah yang yang berlangsung di Gedung Islamic Center, Kota Ambon, Rabu (23/10/2019).
Kasus pengancaman pembakaran kantor Harian Kabar Timur (Katim) dan pembunuhan Pimpinan Redaksi (Pimred) Ongki Anakoda akhirnya berlanjut ke ranah hukum.
Kegiatan ini digelar sebagai tindaklanjut dalam upaya mendorong Optimalisasi Pendapatan Daerah dan Manajemen Aset Daerah di sejumlah Pemda termasuk di Pemprov Maluku. Sasarannya sebagai fokus pencegahan korupsi.
Bunyi peribahasa “Sepandai-pandai tupai melompat, sekali waktu jatuh juga,” sepertinya sangat pas untuk mengambarkan ‘sinetron’ yang dimainkan sosok Prof. Dr. E. Irwannur Latubulan, M.M., M.H., Ph.D.
Irwanul Latbual yang kerap mengaku sebagai raja di Pulau Buru itu, diamankan pihak kepolisian setelah kendaraan jenis Nissan Terra bernopol B 1 RI miliknya ketahuan berisi dua buah senjata tajam (sajam) jenis parang, dan plat nomor palsu B 1442 KJM.
Dari hasil pemeriksaan Kepolisian, ternyata PT. SHC memiliki izin untuk pendistribusian dan mengedarkan serta menjual CN tersebut. Izin itu dikeluarkan tanggal 22 Mei 2018 lalu, dan penangkapan pada bulan Agustus 2018 lalu.
Kasus pembobolan ratusan miliar dana nasabah di BNI Cabang Ambon, ini sontak membuat sosok FY jadi perhatian. Publik Kota Ambon mulai me-review aktivitas FY dan juga seabrek harta yang dimiliki
Kapolres Pulau Buru, AKBP Ricky Purnama Kertapati diminta untuk mengusut rekaman percakapan DT dan JL yang menyebut nama Komisioner KPU Buru, anggota DPRD Buru dan tiga Kadis di lingkup Pemkab Buru.
Maling berhasil menggasak uang senilai Rp.11,5 juta, 1 unit hand phone dan 1 unit laptop yang dibawa dua anggota tim Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) saat menginap di Perumahan Dinas Dokter di Kota Masohi.