
Legenda Kaldi, ‘Qohwah’ dan Tradisi Ulama
Qohwah merupakan salah satu minuman yang paling disukai oleh Ulama Yaman, khususnya dikalangan para masyayikh, habaib Alawiyyin dan Syadziliyah di Hadramaut.
Qohwah merupakan salah satu minuman yang paling disukai oleh Ulama Yaman, khususnya dikalangan para masyayikh, habaib Alawiyyin dan Syadziliyah di Hadramaut.
Surat itu dibaca pemimpin Mesir Saif ad-Din Muzaffar Qutuz di depan para panglimanya. Waktu itu, pasukan Tatar Mongol dianggap sebagai pasukan yang tiba - tiba datang dari gurun Gobi dengan kekuatan raksasa gurun.
Kedatangan para pendatang Arab di kepulauan Maluku tampaknya menimbulkan peradaban baru di masyarakat, mulai terjadinya prosess akulturasi budaya, dari nama, seni dan budaya hingga kuliner dan lain sebagainya.
Salah satunya adalah Hambra Samal. Nama Hambra Samal pernah menjadi "bintang". Paling tidak di hadapan civitas akademika Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon.
Di negeri Serambi Mekkah, jauh sebelum kisah Kartini sang putri bangsawan, tersebutlah putri seorang Sultan dari Kesultanan Aceh yang menjadi pusat perdagangan dan ilmu pengetahuan. Negeri pelataran Mekkah itu mencapai kejayaannya di era ayah sang putri ini. Sultan Iskandar Muda.
Di pelataran itu, mozaik langit di ufuk Barat menambah romantis makan malam kami. Ku lirik jam tanganku : " whattt ? ". Setengah sebelas malam, fix, aku tak akan mampu menjalankan puasa di negeri ini.
Ketika gemerlap dunia menghadirkan fashion, food and fun, letupan nafsu mulai membakar keta’atan generasi mudanya. Mercusuar bumi itu, perlahan meredup kehilangan cahaya dalam kurun waktu dua ratus tahun terakhir dan mati.
Inilah satu satunya surat yang dipuji langsung oleh Allah SWT sebagai Sab’an Minal Matsani artinya tujuh yang berulang. Jika tak melafadzkannya dalam setiap raka’at saat bersimpuh mengirim sinyal – sinyal cinta kepada-Nya, malaikat tak akan mencatat sebagai pahala kebaikan. Terhitung cacat amal.
Tahukah kita bahwa begitu banyaknya sejarah Islam dibiaskan, ditikung, diarsir dengan tinta hitam untuk mendiskreditkan orang – orang besar dalam sejarah Islam, ditukar dengan wajah – wajah dan istilah – istilah menakutkan ?
Mari kita tolehkan kepala kita sejenak kebelakang, susuri lorong waktu berabad lalu. Bawa seluruh jiwa kita ke abad – abad ini, wujudkan diri bersama mereka yang hidup di zaman itu, supaya kita tahu apa penyebab peradaban canggih ini yg mengamuk bagai singa luka, meletakkan Tuhan dan Setan pada level yang sama, sepanjang tak menyentuh kehidupan bertetangga dan bernegara.