Rubrik: IPTEK

Epidemiolog Rusia : Covid-19 Tidak Akan Pernah Hilang

Sebuah pernyataan yang menakutkan disampaikan pakar epidemiologi Rusia, Tatiana Ruzhentsova. Ia menyatakan bahwa virus corona atau Covid-19 tidak akan pernah hilang. Bahkan menurutnya, meskipun vaksin telah ditemukan, virus ini tetap ada di dunia.

Hasil Penelitian: Pasien Covid-19 Berhenti Tularkan Virus Setelah 11 Hari

Hasil dari sebuah penelitian yang dilakukan para ilmuwan di Singapura menemukan setiap pasien yang terinfeksi virus corona  (Covid-19)  tidak bisa menularkan virus kepada orang lain setelah 11 hari sakit. Meskipun hasil tes medisnya tetap positif.  Pasien Covid-19  mampu menularkan virusnya sekitar 2 hari sebelum mengalami gejalanya.

Vaksin Corona Asal China Ad5-nCoV Sukses Hasilkan Antibodi

Dilansir South China Morning Post, Gao Fu mengatakan, dengan jumlah infeksi kini yang dilaporkan setiap hari di China dalam angka tunggal, pengembang vaksin dapat berjuang untuk menyelesaikan tahap akhir percobaan vaksin karena mereka tidak akan memiliki cukup kasus untuk dibandingkan.

Ilmuwan Teliti Ganja untuk Cegah Virus Corona, Ampuhkah?

Sebuah studi terbaru di Kanada yang berjudul ‘In Search of Preventative Strategies: Novel Anti-Inflammatory High-CBD Cannabis Sativa Extracts Modulate ACE2 Expression in COVID-19 Gateway Tissues’ menjelaskan ganja mampu melawan perkembangan pandemi COVID-19.

Mutasi Virus Corona Jadi Penyebab Sulitnya Pembuatan Vaksin

Sutiman mengatakan, kondisi ini yang menjadi penghalang utama konsep berpikir industri bidang kesehatan dalam menemukan vaksin atau obat. Sebab, lanjutnya, jamu bukanlah obat untuk penyakit tertentu, karena konsepnya adalah untuk menjaga kualitas hidup.

Kementan Teliti Lagi Antivirus Corona dari Kayu Putih

Setelah meluncurkan antivirus berbahan dasar eukalyptus yang merupakan hasil uji laboratorium para peneliti pertanian, Kementerian Pertanian (Kementan) kembali melakukan penelitian untuk menguji kandungan kayu putih sebagai antivirus.