Cerita Mujahid Galela, Buka Rumah Makan Gratis untuk Membantu Warga
BERITABETA.COM, Namlea – Banyak cara yang ditempuh setiap orang untuk membantu warga yang terkena dampak dari pandemi Covid-19. Kebanyakan pihak termasuk pemerintah memilih membagi masker, peralatan medis bahkan sembako yang disalurkan untuk mengurangi beban warga yang terhimpit ekonominya.
“Awalnya kami memang berniat jalan sendiri. Kami tidak ingin melibatkan banyak orang untuk hal ini. Modal kita hanya ikhlas. Kalau jalan sama banyak orang takutnya ada kendala kedepan. Saya dan istri putuskan untuk jalan sendiri,”
Namun, cara yang lebih dahsyat malah dilakukan oleh seorang warga asal Kabupaten Buru, bernama Mujahid Galela. Pria 36 tahun ini, nekat membuka warung makan gratis yang diberinama DSAR (Dunia Sementara Akhirat Selamanya) CARE.
Rumah makan itu dibuka untuk membantu warga terdampak pandemi secara ekonomi di lingkungan tempat tinggalnya. Lokasinya berada di Desa Namlea, tepatnya di pelataran masjid Al-Ikhwan Jalan Dermaga, Namlea, Kabupaten Buru.
Setiap pagi, Mujahid Galela membuka rumah makan gratisnya. DSAR CARE tidak pernah sepi dari pengunjung, hingga sore hari. Meski konsepnya gratis untuk umum, namun menu yang disajikan tidak kalah jauh dengan rumah makan pada umumnya. Ia bahkan menerapkan menu sehat.
Pengunjungnya, masyarakat umum seperti tukang ojek, jamaah masjid, para musafir bahkan fakir miskin dan siapapun yang membutuhkan makanan secara gratis.
“Kami buka dari pagi jam 9 sampai sore tergantung stok makanan yang ada. Kalau habis cepat kita tutup lebih cepat. Dan jika sampai sore menunya masih ada kita bagikan untuk penghuni kos yang tinggal di sekitaran sini, ” ungkap Galela.
Mujahid mengaku, setiap saat DSAR CARE mampu menyediakan menu untuk 100 porsi lebih per hari. Dari hari Senin hingga Jumaat sesuai jadwal yang ditentukan.
“Sekitar kurang lebih 100 porsi per hari, berbeda dengan saat hari Jumat. Biasanya menu yang kita sajikan lebih banyak karena ada jamaah solat jumat juga,” bebernya.
Selain mengutamakan menu sehat, DSAR CARE juga menerapkan protokol kesehatan bagi setiap pengunjung wajib mencuci tangan, menggunakan masker dan menjaga jarak (3M), sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di masa pandemi ini.
“Seperti biasa. Kita siapkan tempat cuci tangan. Kita juga menghimbau agar tetap menjaga jarak serta memakai masker jika sudah selesai menikmati sajian di sini, “ tambahnya.
Mujahid mengisahkan, ide awal mendirikan rumah makan gratis ini merupakan inisiatif sendiri tanpa ingin melibatkan banyak pihak. Namun seiring waktu, keberadaan warung makan gratis ini justru menggugah masyarakat lain.
Warga akhirnya ikut mengambil bagian dalam aktifitas rumah makan ini dengan berbagi bersama Mujahid. Sebagian warga ada yang mulai datang untuk memberikan sedekah berupa memberikan menu makanan jadi, uang hingga bahan baku mentah untuk dijadikan olahan menu makanan di warung ini.
“Awalnya kita memang berniat jalan sendiri. Kami tidak ingin melibatkan banyak orang untuk hal ini. Modal kita hanya ikhlas. Kalau jalan sama banyak orang takutnya ada kendala kedepan. Saya dan istri putuskan untuk jalan sendiri,” terangnya.
Setelah niat itu bulat, DSAR CARE resmi dibuka oleh Mujahid bersama istrinya. Madjis mengaku, ia kemudian memberitahukan keberadaan rumah makan gratis itu lewat postingan di sosial media agar banyak orang yang datang untuk menikmati makanan di warung gratis itu.
“Alhamdulillah ternyata banyak juga yang tergerak hatinya untuk memberikan bantuan sayur masak. Lauk sampai beras, juga sayur mentah. Ya kita mengucapkan banyak terima kasih, karena menurut kami berbagai itu bebas. Siapapun bisa berbagi,” tuturnya.
Kini rumah makan gratis DSAR CARE semakin dikenal banyak masyarakat dari semua kalangan. Mujahid berharap, konsep rumah makan gratis yang ia bangun itu bisa terus ada dan bisa terus membantu banyak orang dalam meringankan sedikit beban ekonomi warga. Baik selama pandemi maupun setelah pandemi berakhir. Ia berharap rumah makannya bisa terus berdiri seterusnya.
“Saya hanya berpesan bagi setiap orang yang datang agar mereka bisa mendoakan agar rumah makan kami bisa terus beroperasi dan membantu warga yang membutuhkan. Tidak banyak, tapi sedikit-sedikit membantu yang membutuhkan. Karena itu niat kami dari awal berbagi untuk meringankan beban ekonomi warga,” harapnya.
Hadirnya rumah makan gratis ini juga disambut baik oleh warga setempat. Mahmud. seorang jamaah solat jumat mengaku senang dengan adanya warung makan ini. Apalagi rumah makan ini hadir di tengah pandemi Covid-19.
“Makanannya enak- enak. Seperti warung makan lainnya. Cuman ini kan gratis. Banyak warga yang sulit ekonomi tentu merasa terbantu dengan adanya warung makan ini. Semoga DSAR CARE bisa terus beroperasi untuk membantu banyak orang yang kesulitan,” harap Mahmud (**)
Reporter : Lili T. Ohorella)
Editor : Redaksi