Lewat media itu,  DK menceritakan, awalnya dirinya memanggil korban untuk datang menghadap ke ruang kerjanya dalam hal urusan pekerjaan. Ketika korban sudah berada di ruang kerjanya, David spontan mengeluh ‘drop alias meriang’.

Korban, kata David, kemudian menawarkan beberapa tukang pijat, namun ia menolaknya dan mengatakan bahwa dirinya lebih suka dipijat oleh orang-orang terdekat.

"Lalu dia (korban) pijat saya dari belakang tanpa ada unsur paksaan dan sementara dipijat, saya angkat tangan dan tidak sengaja mungkin menyentuh dadanya. Jujur, semuanya mengalir apa adanya tanpa ada rencana atau disengaja seperti yang diberitakan," tuturnya.

David juga mengaku tidak menyangka insiden tersebut bakal dipermasalahkan oleh korban. Sebab, pada kesempatan hari berikutnya, korban juga sempat memijat Pundak David tanpa ada unsur paksaan.

 "Padahal, sebelum korban melapor atau setelah kejadian pijat itu, hubungan saya dan korban baik-baik saja, kita sempat ketemu saling bertegur sapa, tiba-tiba laporan sudah masuk dan saya kaget," katanya.

Laporan korban ke Sekda Maluku, Sadali Ie, kini sudah ditindaklanjuti. Dimana, dirinya bersama korban telah diperiksa oleh tim pemeriksa internal Provinsi Maluku.

 "Saya dan korban sudah dipanggil dan diperiksa oleh tim pemeriksa internal sejak Jumat, Sabtu dan hari ini (Senin). Prinsipnya, saya akui semua kesalahan saya," jelas David.

"Kita manusia ini tidak pernah tahu kapan hari nahas (sial) terjadi. Mungkin ini adalah nasib sial saya dan mungkin saya banyak kesalahan dan Tuhan menegur saya melalui peristiwa ini. Selaku manusia biasa, saya anggap peristiwa ini ada hikmahnya untuk saya," sambungnya (*)

Editor : Redaksi