Dua Pimpinan OPD di Kabupaten Buru Terpapar Covid-19
BERITABETA.COM, Namlea – Dua pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Kabupaten Buru terkonfirmasi positif terpapar Covid-19. Keduanya masing-masing Kepala Dinas Kesehatan, Anwar Perwira dan Kepala Kantor Pelayanan Terpadu dan Penanaman Modal Daerah, Azis Tomia.
Kepastian kedua kadis ini positif Covid- 19 turut dibenarkan Jubir Satgas Covid -19 Kabupaten Buru Nani Rahim kepada awak media lewat pesan WhatsAppnya ke group media Covid -19 Buru, Selasa (15/12/2020) malam.
Kadis Kesehatan Kabupaten Buru, Anwar Perwira dikabarkan sempat dirawat di RSU Lala selama sepekan lalu. Namun tiga hari lalu sudah dipulangkan untuk melanjutkan karantina mandiri di rumah setelah kondisi kesehatannya telah membaik.
Sementara Azis Tomia yang juga menjabat Sekertaris Covid-19 Kabupaten Buru, diketahui terpapar setelah melalui akun facebooknya mengungkapkan ke khalayak kalau dirinya bersama istrinya dokter Tika Jamlean/Tomia ikut terpapar sesuai hasil swab yang baru keluar hari Senin 14 Desember 2020.
Setelah dinyatakan positif Covid 19, Azis Tomia melalui WahatsApp Group menulis pesan agar diteruskan ke publik agar masyarakat selalu menerapkan 3M.
“Sebenarnya kalau boleh katong yang ada gejala batuk sediki2, ada kekurangan indra penciuman dan rasa, serta masyarakat, sebaiknya laksanakan swab untuk memastikan keberadaan vitus dalam diri masing2,”tulis Azis Tomia.
Azis mengaku sudah menjalani swab sampai tiga kali. Ia menghimbau masyarakat agar tidak takut diswab.
“Beta (saya) sudah 3 kali jalani swab. Swab juga gratis, tidak dipungkut biaya, “kata Azis.
Sedangkan Jubir Satgas menambahkan, jika Sekertaris Covid-19 Kabupaten Buru, Azis Tomia fisiknya sempat drop usai berlibur ke kampung halamannya di Kecamatan Kepala Madan, Buru Selatan.
“Mungkin capek dan kurang istirahat jd imun tubuh turun. Saat plg ke namlea mulai demam, hingga kemarin. Makanya diputuskan utk swab. Siapa yg duluan menularkan apakah pak sek atau istrinya bt kurang tau. Saat ini ibu dokter jg mulai bergejala,”terang Nani Rahim.
Menurut Nani Rahim, guna mencegah peredaran covid di tanah bupolo ini, Sosialisasi dan edukasi tetap dijalankan agar masyarakay taat melakukan 3M. Krn upaya pencegahan yg paling efektif adalah adalah 3M (mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak),”urai Nani Rahim.
Ia juga mengungkapkan, penanganan pandemik Covid-19 di Kabupaten Buru tetap jalan.
“Tim kesehatan tidak pernah berhenti melakukan penanganan. Mulai dari tracing, testing dan treatment itu sdh menjadi kegiatan rutin, yg tdk perlu perlu kita sampaikan berulang2. Sejak awal sudah banyak kegaitan yang dilakukan oleh Satgas, jadi saat ini hanya fokus di sosilisasi dan edukasi,”jelas Nani Rahim.
Ia juga menyinggung soal kebijakan terbaru dari Kemenkes untuk kontak erat cukup karantina mandiri, tidak ada lagi swab, kecuali bagi yang suspek.
Sedangkan tracing kontak dilakukan oleh masing-masing Puskesmas, jadwalnya tidak menentu karena tergantung kapan ada pasien terkonfirmasi.
“Jadwal swab juga tidak teratur tergantung klo ada suspek. Dan kita juga harus janjian sama pasien yang mau swab. Kadang sudah janjian mereka batalkan. Jd memang kita tidak bisa pastikan jadwal,”kata Nani Rahim.
Nani Rahim juga membantah dan meluruskan info hoaks yang beredar di masyarakat kalau salah satu tenaga kesehatan di RSU Lala, dr Venno juga terpapar Covid-19.
“dr Venno sudah sebulan berada di Makassar. Jang mudah percaya deng info yang tidak jelas,”pinta Nani Rahim (BB-DUL)