BERITABETA.COM, Masohi – Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Said Perintah Masohi menggelar wisuda sarjana strata satu (S1) angkatan VII. Kegiatan ini digelar dalam Sidang Terbuka Senat STAIS Said Perintah dengan mengorbitkan sebanyak 66 wisudawan dan wisudawati Rabu (15/12/2020) di Tribun Lapangan Nusantara Masohi.

Ke-66 wisudawan/i yang diwisuda tersebut terdiri dari 31 orang dari Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) dan 35 orang dari Program Studi Manajemen Pendidikan Agama Islam9PAI).

Sedangkan enam (6) wisudawan/I ditetapkan sebagai Mahasiswa Terbaik berdasarkan SK Ketua STAIS No 57/SK/KETUA STAI-SP/XII/2020 adalah Yolan, Masniar dan Novia Makatita yang berasal dari Prodi PAI dan Fitsyafitri Said, Wa Sumarni, Mirna Tehuayo yang berasal dari Prodi Manajemen PAITurut hadir dalam prosesi wisuda para orang tua wisudawan/i yang masing-masing hanya diwakilkan oleh salah satu orang tua sebagai bagian dari upaya protocol kesehatan.

Ketua STAI Said Perintah Masohi Dr. Aidjarang Wattiheluw, S.Sos., M.Hk dalam pidatonya menyampaikan bahwa gelar yang didapat saat wisuda merupakan amanah yang tidak ringan bagi para wisudawan/i.

“Jagalah amanah ini dengan baik, dengan perilaku, pikiran dan tindakan yang berkualitas baik di lingkungan keluarga maupun masyarakat,”kata Wattiheluw.

Wattiheluw mengatakan, proses sakral wisuda merupakan langkah awal dalam menapaki jalan hidup para sarjana baru. Wattiheluw berpesan agar para wisudawan/i wajib mengingat dan menghormati jasa dan perjuangan  orang tua sehingga para wisudawan/i ini dapat menyelesaikan pendidikan hingga ke pemberian gelar pada acara wisuda ini.

Ucapan terima kasih juga tak lupa disampaikan kepada para orang tua yang telah mempercayakan STAIS Said Perintah Masohi sebagai tempat anak-anaknya untuk melanjutkan pendidikan.

Koordinator Kopertais Wilayah VIII Prof. Hamdan Juhannis, M.A., Ph.D., dalam pidato yang disampaikan melalui rekaman video menyampaikan bahwa wisuda  bukan merupakan akhir dari pendidikan, tetapi baru merupakan langkah awal dan permulaan menapaki masa depan.

“Saya menghimbau kepada wisudawan/I untuk tetap memegang jargon “Long Life Education” atau belajar tanpa batas,” ungkapnya.

Selain itu,  Juhannis juga mengatakan Covid-19 harus menjadi momentum penguasaan internet dan teknologi bagi para wisudawan/i dimana masa pandemic ini aktifitas belajar mengajar dilakukan dengan cara jarak jauh, sehingga mereka dapat membagi ilmunya kepada anak-anak didik.

Sementara itu, Bupati Maluku Tengah yang diwakili oleh Asisiten 2 Bupati, Bahrum Kalaw dalam arahannya mengatakan momentum wisuda harus dimaknai sebagai persiapan civitas mengikuti perkembangan pengetahuan teknologi serta wujud kesiapan tanggung jawab dan sumbangsih sumber daya manusia berkualitas mewujudkan cita-cita bangsa dan Negara.

“Dengan predikat baru yang diemban, maka para wisudawan dan wisudawati memiliki tanggung jawab yang lebih luas dan berat pada laboratorium social dan masyarakat secara nyata,” ungkap Bupati.

Selanjutnya, kata  Bupati kesempatan ini harus dijadikan sebagai moment kebanggaan sekaligus prosesi untuk merenung dan melakukan introspeksi bagi lembaga dan civitas akademika dalam rangka membangun dan memantapkan keberadaan lembaga pendidikan.

“Kita berharap lembaga pendidikan ini dapat terus berkembang, berkualitas dan  peka dalam merespon tuntutan dan kebutuhan daerah serta memberikan kontribusi dalam mendukung penyediaan sumber daya manusia yang unggul, handal, professional serta terbuka untuk menerima perubahan yang konstruktif di masa mendatang,”harapnya (BB-ES)