BERITABETA.COM, Bula — Lembaga EduAsyik telah sukses menggelar Olimpiade Bintang Sekolah di Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) selama tiga hari yang dipusatkan di SMA Negeri 1 SBT.

Kegiatan dengan mata lomba Matematika, Bahasa Inggris, IPA dan Non Akademin yang meliputi Rangking 1, Berhitung, Mewarnai dan Bertutur Bahasa Indonesia itu melibatkan peserta dari tingkat SD/MI hingga SMA/MA dari sejumlah kecamatan.

Chief Executive Officer (CEO) EduAsyik, Muhammad Afif Rumbouw dalam sambutannya pada pembukaan Olimpiade Bintang Sekolah yang digelar di Aula Pendopo Bupati pada Rabu (14/5/2025) menyampaikan rasa syukur atas suksesnya pelaksanaan kegiatan tersebut.

Afif mengungkapkan, pelaksanaan kegiatan Olimpiade Bintang Sekolah ini telah disiapkan kurang lebih selama sebulan.

"Alhamdulillah kita bersyukur kepada Allah SWT, pada hari ini (Rabu 14 Mei 2025), waktu yang cukup panjang, kurang lebih satu bulan kami berhasil menyelesaikan sebuah tugas yang diberikan kepada kami, yaitu melaksanakan Olimpiade Bintang Sekolah di SBT," ungkap Muhammad Afif Rumbouw.

Dia membeberkan, lembaga yang didirikan sejak 2021 lalu itu sudah empat kali menyelenggaran olimpiade di Kota Ambon.

Mantan Ketua Umum Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Al-Ikhwan Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon ini menilai, pelaksanaan kegiatan olimiade di Kota Ambon berbeda sangat signifikan dengan olimpiade yang digelar di SBT.

Perbedaan tersebut tambah Alumni Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) Unpatti ini, mulai dari antusias peserta hingga capaian nilai tertinggi untuk melaju ke babak final.

"4 tahun terakhir kami lakukan olimpiade di Kota Ambon. Semangat peserta di Ambon dan di SBT mungkin berbedanya signifikan. Di sesi final kalau di Ambon kalau masuk final nilai terendah ada di 80. Sayang sekali di SBT nilai siswa yang masuk final paling tinggi ada di 60. Itu hampir merata di semua mata pelajaran, bahkan kami menemukan siswa yang nilanya hampir minis," bebernya.

Kendati demikian, dia mengaku, dalam pengumuman juara, sebaran perolehan juara dari semua mata lomba merata diantara sekolah yang ada di pusat kota dan desa di kecamatan yang lain.

Menurutnya, hal ini menunjukkan bahwa ada semangat siswa-siswi untuk belajar, hanya saja semangat orang tua dan guru untuk mendorong anak-anak berkembang harus diperkuat lagi ke depan.

"Tapi kami punya kabar gembira lainnya adalah begitu pengumuman juara, kami melihat hampir perolehan sebaran juara merata diantara sekolah kota dan desa.Ini menunjukkan bahwa semangat siswa untuk belajar ada," akuinya.

Ia berharap agar upaya untuk terus mendorong tumbuhkembangnya prestasi anak tidak berhenti pada pihak eksternal.

EduAsyik sebagai lembaga pendidikan non-formal kata dia, peran mereka hanya bisa ikut serta jika diminta bantu oleh Pemerintah Daerah (Pemda) atau Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Dikbudpora) setempat.

"Kami berharap juga, mudah-mudahan ke depan nanti kolaborasi seperti ini antara kami dengan Pemda SBT terus berjalan dalam berbagai bentuk yang lainnya," harapnya.

Tokoh muda SBT ini menerangkan, rencananya pada bulan Juni 2025 ini Lembaga EduAsyik mulai beroperasi di kabupaten bertajuk 'Ita Wotu Nusa' itu dengan aktif memberikan ruang dan waktu kepada orang tua maupun siswa untuk belajar.

Bahkan, mereka akan menyiapkan program khusus untuk para guru-guru di daerah ini yang ingin mengembangkan skilnya.

Pihaknya berdalih, selama ini siswa-siswi di Kota Ambon yang mengikuti Bimbingan Belajar (Bimbel) di EduAsyik rata-rata mereka dikirimkan untuk mengikuti lomba olimpiade di tingkat nasional maupun internasional.

"InsyaAllah mulai bulan Juni kami sudah mulai beroperasi di SBT. Jadi jangan khawatir kalau bapak/ibu percayakan anak-anak untuk belajar di kami. Kami yakin kami pantas untuk dipercaya untuk mengembangkan prestasi anak bapak/ibu, karena inisiatornya adalah Bupati SBT," pungkasnya. (*)

Pewarta : Azis Zubaedi