BERITABETA.COM –  Tak ada yang bisa menampik, anak-anak Ambon dilahirkan dengan bakat bernyanyi. Dari tanah berjuluk manise ini, lahir ratusan telenta pelantun lagu bersuara merdu.

Ambon, Maluku sepertinya memiliki berkah untuk hal yang satu ini. Selain keindahan panorama alamnya yang memukau, dari generasi ke generasi, Ambon memang dikenal sebagai gudang penyanyi berbakat.

Salah satu anak yang lahir dengan bakat tersebut adalah Nata Silooy. Siswi SMA Negeri 1 Ambon ini, memiliki bakat yang mumpuni. Nata sejak kecil sudah dikenalkan dengan dunia tarik suara.

Menjajal dunia musik, bukan hal yang instan bagi pemilik nama Nanda Frenata Gabriela Silooy. Hingga akhirnya menjadi terkenal, Nata ditimpah banyak latihan sejak usia 9 tahun.

“Dari kelas 2 SD, Nata sudah latihan olah vokal. Mama dan papa yang mendorong Nata untuk latihan, hingga beryanyi di geraja,” ungkap Nata dalam wawancara dengan beritabeta.com, Selasa malam (11/8/2020).

Gadis cilik kelahiran Ambon, 11 Mei 2006 ini,  belakangan makin dikenal di dunia maya, karena kerab melantunkan donci (lagu) bertema keindahan alam dan kecintaan hidup orang basudara yang diunggah pada akun youtube.

Beberapa hari lalu, Nata kembali tampil melantunkan tembang berjudul  “Gurano Bintang Manis”. Lagu ini sekaligus memperkuat khazanah musik lokal Ambon yang belakang ini banyak bertutur tentang kisah cinta.

Nata, berhasil keluar dari donci yang bertema asmara. Sesuai usianya, Nata seakan mengajak generasinya untuk lebih dekat dengan nyanyian-nyanyian tentang keindahan alam dengan segala mahluknya.

Lagu “Gurano Bintang Manis” adalah sebuah lagu yang mengisahkan tentang jenis ikan hiu paus. Salah satu jenis ikan raksasa yang saat ini sudah tergolong langka.

Gurano adalah sebutan bagi penduduk di Nabire, Papua terhadap binatang langka itu. Gurano bintang atau hiu paus (whale shark) adalah ikan dengan ukuran raksasa. Ikan ini memiliki nama latin Rhincodon typus. Penduduk Nabire menyebutnya gurano bintang karena ada bintik-bintik putih pada tubuhnya, seperti bintang di langit gelap.

Tema inilah yang dibawakan Nata. Suara merdunya seakan membela keheningan teluk Ambon di siang hari. Nata tampil dengan perpaduan klip yang diambil di atas kapal layar Aqua Bago milik warga Amerika yang berlabu di Teluk Ambon. Lagu ciptaan Lita Hutapea itu seakan ‘dilumat’ habis oleh Nata.

“Lagu ini cukup menentang, karena selama ini Nata belum pernah menyanyikan lagu dengan gendre seperti ini. Nata lebih banyak menyayikan lagu dengan gendre Pop, makanya lagu “Gurano Bintang Manis” sangat menantang,” kata putri sulung pasangan Frentje D Silooy dengan Elna Anakotta ini.

Lagu yang dilantunkan Nata cukup syahdu, suara melekingnya membahana dipadu dengan aransimen musik dari dedengkot ukulele kids, Nicho Tulalessy, membuat lagu yang dibawakan Nata cukup apik.

Nicho Tulalessy ikut mengisahkan perjalanan pembuatan  lagu yang dibawakan Nata ini. Katanya,  lagu itu hadir dengan tujuan  untuk kampanye perlindungan atau pelestarian Hiu Paus di Indonesia yang dipakai juga untuk dunia.

“Ide lagu ini berawal dari Talkshow Tak Ingkar Indonesia, sebuah Talkshow tentang Pariwisata  Indonesia yang diselenggarakan oleh alumni Australia Awards Indonesia 5,” ungkap Nicho.

Nicho mengaku, Lita Hutapea memintanya meng-aransemen sebuah lagu untuk   perlindungan Hiu Paus, setelah sebelumnya  Lita  mendengarnya pernah nyanyikan lagu laut Maluku untuk kampanye Pelestarian Laut Maluku yang pernah dinyanyikan Amboina Ukulele Kids Community (AUKC) yang dipimpinannya.

“Dari situ Lita menulis lirik yang  menggunakan bahasa Ambon, kemudian beta membuatnya menjadi lagu yang juga dibantu oleh Jefri Banama,” tandasnya.

Nicho menambahkan, kehadiran lagu “Gurano Bintang Manis” ini  menjadi kolaborasi antara dua program Pariwisata Indonesia yaitu perlindungan Gurano Bintang dan program Ukulele di Ambon.

“Ini beta lihat sebagai peluang besar untuk terus perkuat Ambon City Of Musik,” terang Nicho.

Dari tangan Nicho inilah, Nata kemudian didaulat menjadi pelantun-nya bersama beberapa anggota AUKC.

Kembali ke Nata. Sebelum tampil melantunkan lagu “Gurano Bintang Manis,”  gadis cilik berkulit sawo matang ini beberapa pekan lalu juga melantunkan lagu Ambon berjudul “Anak Maluku Bisa” yang diciptakan ayahnya.

Kehadiran Nata di belantika musik lokal Ambon menjadi sebentuk cinta generasi Ambon akan musik yang abadi. Nata tumbuh besar dengan pengalaman-pengalaman yang jarang dimiliki kebanyakan anak seusianya.

Di panggung tarik suara, Nata pernah menjuarai dua perlombaan bernyanyi antar sekolah tingkat SMP se Kota Ambon. Saat mengeyam pendidikan di SMP Kalam Kudus Ambon, gadis yang bercita-cita mengikuti jejak sang ibu sebagai dokter ini, dua kali tampil memukau di ajang lomba antar sekolah dan berhasil menyabet juara dua.

“Tahun 2018, Nata juara 2 lomba nyanyi antar sekolah di kota Ambon. Tahun 2019 di ajang yang sama juga juara 2,” akuinya.

Selebihnya, Nata kerap tampil melantunkan lagu-lagu rohani di geraja dan tampil mengcover lagu-lagu yang disukainya yang dikumpulkan melalui akun Youtube.

“Sudah ada 12 lagu yang Nata bawa. Dan semua disuport mama dan papa,” terang Nata.

Sebagai gadis yang masih belia, Nata tentunya masih memiliki segudang kesempatan untuk memberikan yang terbaik dalam dunia tarik suara. Hal ini pula yang ingin digapai Nata yang ingin pula mengikuti audisi Indonesia Idol mendatang.

“Saya punya impian jadi dokter dan juga lebih professional jadi penyanyi,” tutupnya (BB-DIO)