Gelar IDC 2024, AMSI Usung Inovasi untuk Keberlanjutan
"Mandiri bukan berarti anti kolaborasi, anti teknologi. Mandiri, lebih proaktif kolaborasi dan berinovasi. Proaktif artinya mendorong inovasi tersebut," ungkap Dian Gemiano.
Sementara itu, Staf Ahli Menteri Komunikasi dan Informasi Bidang Komunikasi dan Media Massa Molly Prabawaty berpendapat, media massa harus mempertahankan kredibilitas dan menjadi verifikator rujukan informasi untuk mendapat kepercayaan publik.
Apalagi saat ini masyarakat masih mengandalkan media untuk memperoleh informasi. Berdasarkan data UNESCO tahun 2023, perkembangan penggunaan platform digital indonesia sangat besar dalam akses informasi.
"Trennya pengguna online 79 persen, medsos 60 persen, TV 40 persen dan media cetak 9 persen. Kita lihat sendiri, tren sekarang masyarakat lebih sering akses dari online untuk berita media,” kata Molly.
Molly juga menegaskan, komitmen pemerintah untuk keberlanjutan media. Salah satunya melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 32 Tahun 2024 tentang Tanggung Jawab Perusahaan Platform Digital untuk Mendukung Jurnalisme Berkualitas atau Perpres Publisher Rights.
Perpres ini sebagai kebijakan afirmatif dan komitmen pemerintah dalam menciptakan fair play bagi pelaku industri nasional dari perspektif bisnis. Menciptakan hubungan yang adil dan memastikan media tidak tergerus disrupsi digital.
Direktur USAID Indonesia, Jeffery P. Cohen juga mengingatkan media di Indonesia tentang, lansekap digital yang berkembang sangat cepat, seperti kecerdasan artifisial (Artificial Intelligence/AI) sehingga media harus mengimbanginya. Media harus mengenal audiensnya, verifikasi dan konfirmasi karena terlalu banyak disinformasi yang terjadi.
Teknologi seperti AI bukan hanya sekadar alat, tapi menjadi bagian integral ekosistem yang bisa mendorong kemajuan. Komitmen AMSI dalam keberlanjutan, kata dia, bisa menjadi contoh bagi komunitas media.
"AMSI mampu mendorong penggunaan teknologi dengan bertanggung jawab dan teguh pada etika," ujarnya. (*)
Editor : Redaksi