Google Sebut di Masa Pandemi Banyak Netizen yang Cari Tuhan
BERITABETA.COM, Jakarta – Mesin penelusuran Google mendeteksi di masa pandemi corona yang sudah berlangsung selama setahun ini, banyak pencarian yang dilakukan manusia (netizen) berkaitan dengan virus Corona.
Selain itu, ada beberapa temuan menarik tentang pencarian selain corona, yakni banyak pengguna Google jadi lebih sering menelusuri kata kunci 'Tuhan', 'Kebahagiaan' dan 'Empati' daripada sebelumnya. Tampaknya, kebutuhan spiritual meningkat di saat pandemi.
Hal ini diungkapkan Data Editor Google News Lab Simon Rogers. Ia memaparkan seputar tren penelusuran selama masa pandemi Covid-19, yang menunjukkan bahwa pengguna mulai mencari informasi tentang virus corona hingga soal spiritual di mesin pencari Google.
"Dalam level yang tidak pernah kita lihat sebelumnya, kita melihat pencerahan spiritual lewat penelusuran," kata Simon Rogers dalam media briefing virtual, Kamis (25/2/2021).
"Juga pencerahan pribadi di mana orang-orang ingin melakukan sesuatu untuk dirinya sendiri untuk membantu mereka melewati karantina," sambungnya.
Selain menjadi lebih spiritual dengan mencari Tuhan dan pencerahan, netizen juga ingin menjadi lebih sehat dan butuh hiburan. Karena harus tinggal di rumah saja selama pandemi, netizen juga banyak mencari kegiatan dan hiburan yang bisa dilakukan di rumah lewat Google seperti 'maraton nonton film', 'celana olahraga', 'lari', 'joging', dan 'sepeda'.
Pandemi juga dimanfaatkan banyak orang di seluruh dunia untuk mempelajari resep makanan baru. Google mencatat banyak pengguna internet yang mencari cara membuat kopi dalgona, roti sourdough hingga adonan pizza.
Menariknya, karena menghabiskan lebih banyak waktu di rumah saja, banyak orang jadi sering melupakan hari. Penelusuran 'hari ini hari apa' pun lebih sering ditanyakan ke Google pada tahun 2020 dibandingkan tahun sebelumnya.
Setelah melewati pandemi selama satu tahun, netizen pun mencoba semakin optimis dan lebih sering mencari kata kunci 'Harapan' di Google dibandingkan tahun sebelumnya.
"Kita juga melihat kenaikan pencarian seputar kencan dan bertemu seseorang, karena sudah banyak negara dan tempat yang mulai dibuka," jelas Rogers.
"Kita melihat banyak pencarian di sana karena orang-orang sudah siap untuk mulai move on," pungkasnya.
Rogers juga melihat dampak yang sangat besar pada ekonomi saat pemerintah di seluruh dunia memberlakukan pembatasan sosial. Penelusuran tentang pengangguran disebut lebih tinggi daripada sebelumnya.
Rogers memperhatikan bahwa orang-orang seluruh dunia "haus" akan informasi yang dapat mereka percayai. Namun, begitu banyak informasi yang salah tentang virus corona. Mereka kemudian datang ke Google untuk mencari fakta karena mereka ingin memiliki informasi yang dapat dipercaya.
Selain soal spiritual, orang-orang, lanjut Rogers, juga mulai mencari tentang kepribadian diri sendiri untuk membantu melewati karantina.
Rogers menambahkan, pihaknya juga melihat peningkatan penelusuran soal pengembangan diri sendiri di masa pembatasan sosial, mulai dari cara membuat kopi organik atau cara membuat adonan pizza, yang menjadi tren, tidak hanya di AS tapi juga di seluruh dunia (BB-DIP)