BERITABETA.COM, Ambon — Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa-Abdullah Vanath menghadiri acara panas gandong Amakele-Lopurissa (Amalopu) di Negeri Rumahkay, Kecamatan Amalatu, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) pada Rabu (18/3/2025).

Selain Gubernur dan Wakil Gubernur, kegiatan yang berlangsung dari 18-21 Maret 2025 ini juga dihadiri Bupati dan Wakil Bupati SBB (Asri Arman-Selfinus Kainama), Forkopimda SBB, Raja Negeri Rumahkay dan Rutong, Sekretaris Daerah (Sekda) SBB, Staf Ahli, Asisten dan Pimpinan OPD di Lingkup SBB, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Tokoh Adat dan Tokoh Perempuan, serta undangan.

Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) SBB, masyarakat Negeri Rumahkay dan Rutong, panitia pelaksana serta semua pihak yang telah mendukung jalannya kegiatan ini.

Dalam momentun panas gandong yang dilakukan di awal masa pengabdian Lewerissa-Vanath ini, dia mengajak semua pihak untuk merevitalisasi kembali semangat dan nilai-nilai budaya serta adat istiadat dan badati untuk membangun Maluku dengan semangat kearifan lokal.

“Saya mengajak kita semua untuk merevitalisasi kembali semangat dan nilai-nilai budaya serta adat istiadat dan badati untuk bangun akang Negeri ini dengan semangat potong di kuku rasa di daging, ale rasa beta rasa, sagu salempeng dibage dua,” ajak Hendrik Lewerissa.

Hendrik menerangkan, panas gandong adalah simbol kebersamaan yang harus terus dijaga, karena acara ini menggambarkan kekuatan tradisi yang tidak hanya melibatkan masyarakat setempat, tetapi juga memperlihatkan bahwa Maluku adalah Provinsi yang kaya akan budaya dan adat istiadat.

“Apa yang kita saksikan hari ini adalah bagian dari kekayaan budaya lokal yang patut untuk kita jaga sebagai sebuah aset dalam membangun kebersamaan,” terangnya.

Ia berharap agar tradisi panas gandong Amalopu ini dapat terus dijaga dan diwariskan kepada generasi muda agar ikatan gandong antara Negeri Rumahkay dan Negeri Rutong dapat tetap lestari, kokoh dan abadi. (*)

Editor : Redaksi