BERITABETA.COM, Ambon - Anggota DPR RI Fraksi PKS dari Daerah Pemilihan Maluku, Saadiah Uluputty, menghadiri langsung kegiatan ritual Pukul Sapu Lidi yang digelar di Negeri Morella, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah.

Tradisi tahunan yang sarat nilai sejarah dan spiritual ini dihadiri pula oleh Gubernur Maluku, Bupati Maluku Tengah, Anggota DPD RI, DPRD Provinsi Maluku, DPRD Maluku Tengah, serta Raja Morella.

Tradisi Pukul Sapu Lidi merupakan atraksi budaya warisan leluhur yang dilaksanakan setiap 8 Syawal—tujuh hari setelah Hari Raya Idul Fitri.

Puluhan pemuda tampil saling memukul tubuh dengan sapu lidi enau hingga berdarah, tanpa kemarahan, melainkan sebagai wujud penghormatan terhadap nilai-nilai keberanian, solidaritas, dan penghargaan atas perjuangan para pendahulu mereka.

Saadiah Uluputty dalam kesempatan itu menyampaikan apresiasi yang mendalam terhadap masyarakat Negeri Morella yang telah menjaga dan melestarikan warisan budaya ini secara konsisten.

“Tradisi Pukul Sapu Lidi bukan sekadar tontonan, melainkan representasi nilai-nilai spiritual, keberanian, dan semangat perjuangan bangsa yang diwariskan dari generasi ke generasi,” ungkap Saadiah.

Politisi PKS ini menerangkan, menurut kajian sejarah, atraksi ini bermula dari kisah perjuangan Kapitan Telukabessy dalam Perang Kapahaha melawan penjajahan VOC pada abad ke-17.

Sebagai bentuk pelampiasan atas kekalahan perang dan perpisahan antar pejuang, para pemuda Morella mengekspresikan semangat juang melalui aksi saling pukul dengan sapu lidi. Hingga kini, tradisi tersebut menjadi simbol perlawanan, persatuan, dan identitas masyarakat adat Morella.

“Ini adalah pelajaran sejarah hidup yang menyentuh hati. Generasi muda perlu tahu bahwa semangat perlawanan dan nasionalisme telah tumbuh dari bumi Maluku sejak ratusan tahun lalu,” tegas Anggota DPR RI Komisi IV ini.

Ia juga menekankan pentingnya dukungan pemerintah dalam memfasilitasi dan mempromosikan tradisi semacam ini ke tingkat nasional dan internasional sebagai aset budaya tak benda Indonesia.

Acara ini berlangsung khidmat dan meriah dengan kehadiran sekitar 500 hingga 1000 warga dari berbagai wilayah.

Di akhir acara, para peserta yang terluka diobati secara tradisional menggunakan getah daun jarak, sebuah praktik penyembuhan yang diwariskan secara turun-temurun di Negeri Morella.

Dengan kehadirannya, Saadiah Uluputty kembali menyatakaan komitmennya untuk terus memperjuangkan pelestarian kebudayaan daerah, khususnya dari wilayah timur Indonesia, sebagai bagian integral dari pembangunan karakter dan jati diri bangsa (*)

Editor : Redaksi