BERITABETA.COM, Ambon – Penyakit yang diidap La Mauria, warga Dusun Ulusadar, Desa Waesala, Kecamatan Huamual Belakang, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) menjadi perhatian warganet di media sosial.

Banyak warganet mendoakan La Mauria agar cepat sembuh dari penyakitnya. La Mauria menderita penyakit dengan ciri pembengkakan pada bagian kedua kelopak matanya. Kodisi ini sudah dideritanya sejak setahun lalu.

Akibat pembengkakan yang dialami kini warga Dusun Ulusadar ini tidak dapat lagi beraktifitas, La Mauria hanya bisa duduk di rumahnya, karena penglihatannya pun sudah tak maksimal.

Keberadaan La Mauria sempat menjadi perhatian Wakil Direktur Utama PT Pelindo II, H. Hambra Samal yang juga tokoh masyarakat SBB itu. Dalam sebuah unggahan di akun Facebooknya, Sabtu (19/9/2020), Hambra ikut mendoakan La Muria dengan menulis doa pada dinding Facebooknya.

“Ya Allah, berikanlah kenikmatan kepadaku dengan pendengaran dan penglihatanku, dan jadikanlah ia sebagai pewarisku, dan perlihatkan balasanku pada musuhku,  dan tolonglah aku dari orang yang menzalimiku,” tulis Hambra.

Hamra juga menginfirmasikan, La Mauria pernah diobati ke Puskesmas Waesala dan bahkan dirujuk ke RSUD Piru, namun penanganan medis terhadapnya belum membuahkan hasil. Pihak RSUD Piru juga menyarankan  agar La Mauria dapat di rujuk ke Rumah Sakit di  Ambon.

“Mari sama -sama kita doakan kesembuhan kepada bapak  La Mauria,” pinta Hambra.

Sementara dokter di Klinik Mata Utama Maluku, dr. Elna Anakotta yang dikonfirmasi beritabeta.com, Minggu (20/9/2020) menyatakan, penyakit yang diderita La Mauria tidak bisa didiagnosa dini hanya dengan melihat fotonya saja.

“Pasien harus dirujuk ke Makassar atau Jakarta, karena penanganan kasus serperti ini harus ditangani oleh dokter spesialis. Karena bisa saja yang diderita pasien adalah tumor pada bagian kelopak mata,” tandasnya.

Elna mengaku banyak menerima pasien dengan penyakit serupa, namun solusinya harus dirujuk ke rumah sakit di luar Maluku, karena penanganan penyakitnya harus ditangani khusus oleh dokter spesialis.

“Jadi memang harus dilihat secara detail dalam mendiagnosa penyakitnya. Apa penyebabnya, apakah bakteri atau lainnya, ini yang harus dilakukan secara tepat,” tandas Elna.

Ia juga menyarankan, secepatnya pasien dirujuk ke Ambon untuk dilihat lagi lebih jauh. Bisa saja pasien dirujuk untuk ditangani ke dokter mata yang ahli onkologi.

Sebab, dokter onkologi ini, merupakan dokter yang secara khusus mendalami tentang penyakit tumor dan kanker pada mata.

“Dokter subspesialis ini memiliki kemampuan untuk mendiagnosis dan menangani tumor atau kanker pada mata yang dialami oleh pasien dan di Ambon belum ada,” tutup Elna (BB-DIO)