BERITABETA.COM – Kelopak mata bengkak karena bintitan atau hordeolum sudah jadi penyakit yang diketahui kebanyakan orang.  Namun, ada banyak penyakit lain yang bisa menyebabkan mata bengkak, mulai dari alergi yang paling sering, infeksi pada mata, hingga cedera.

Beberapa diantaranya cukup serius, bila tidak segera diobati. Selain bengkak, biasanya muncul gejala lainnya seperti gatal, sensitif terhadap cahaya, produksi air mata yang berlebihan, penglihatan yang terganggu karena terhalang pembengkakan, mata merah, kelopak mata yang kering dan bersisik, dan rasa sakit, terutama jika kelopak mata bengkak disebabkan oleh infeksi.

Berikut tujuh penyakit dengan gejala kelopak mata bengkak yang disadur dari tempo.co yang harus diwaspadai.

1. Hordeolum

Hordeolum adalah sejenis infeksi yang menyebabkan kelopak mata bengkak. Kondisi ini lebih dikenal dengan bintitan. Bintitan diawali dengan munculnya benjolan kemerahan, gatal, dan sakit di kelopak mata. Beberapa hari kemudian, benjolan akan berubah seperti jerawat besar atau bisul di kelopak mata.

Penyebab bintitan adalah infeksi kelenjar di kelopak mata, biasanya pada kelenjar air mata atau kelenjar minyak. Sebagian besar kasus hordeolum tidak perlu pengobatan khusus. Anda cukup menempelkan kompres hangat untuk meredakan sakit dan menarik nanah ke permukaan benjolan.

Ingat, jangan pernah memecahkan bintitan di kelopak mata. Pasalnya, infeksi malah bisa menyebar.

2. Kalazion

Penampakan kalazion bisa mirip bintitan. Namun kondisi ini bukan disebabkan oleh infeksi. Penyebabnya adalah kelenjar minyak yang tersumbat di kelopak mata.

Meski benjolan di kelopak mata bisa tumbuh cukup besar, kalazion tidak menimbulkan rasa sakit dan akan mengempis sendiri dalam waktu beberapa hari.

3. Alergi

Jika kelopak mata bengkak disertai dengan mata merah dan berair, penyebabnya kemungkinan dalah alergi. Kondisi ini tidaklah berbahaya walau memang menyebabkan tidak nyaman.

Cara mencegah alergi adalah dengan menghindari zat-zat penyebab timbulnya reaksi alergi, seperti debu dan bulu binatang. Kelopak mata bengkak akibat alergi bisa diatasi dengan konsumsi obat antihistamin, terutama yang diresepkan oleh dokter.

4. Selulitis Orbital

Selulitis orbital adalah infeksi bakteri pada bagian dalam jaringan kelopak mata. Gejalanya berupa kelopak mata bengkak dan merah yang disertai rasa sakit. Kondisi ini termasuk infeksi yang serius dan membutuhkan pengobatan dengan antibiotik.

5. Penyakit Graves

Penyakit Graves adalah kelainan endokrin yang menyebabkan kelenjar tirod menjadi terlalu aktif. Akibatnya, kelenjar tiroid melepaskan sel-sel imunitas untuk memerangi infeksi di mata. Padahal, infeksi sesungguhnya tidak terjadi.

Antibodi yang dilepaskan tersebut malah membuat kelopak mata mengalami peradangan dan membengkak.

6. Herpes Mata

Kelopak mata bengkak bisa menjadi salah satu gejala dari herpes okular atau herpes mata. Penyakit mata ini merupakan infeksi akibat virus herpes yang terjadi di mata. Ciri khas herpes adalah bintil berair dan bergerombol kemerahan.

Herpes mata sering terjadi pada anak-anak, tapi tidak menutup kemungkinan untuk dialami oleh segala usia.

Pemberian obat antivirus bisa meredakan gejala penyakit herpes mata. Namun obat ini tidak akan menghilangkan virus herpes dari tubuh penderita.

7. Blefaritis

Ada orang-orang yang memiliki jumlah bakteri cukup banyak di kelopak matanya. Bakteri ini bisa menimbulkan infeksi yang disebut blefaritis.

Orang yang mengidap blefaritis biasa memiliki kelopak mata berminyak dan serpihan mirip ketombe di sekitar bulu matanya.

Blefaritis merupakan kondisi kronis (jangka panjang). Penyakit ini juga bisa kambuh.

Upaya mencegah kambuhnya blefaritis adalah dengan membersihkan sisa riasan mata dengan saksama dan rajin membersihkan mata.

Jika blefaritis menimbulkan rasa sakit saat kelopak mata bengkak, dokter bisa meresepkan salep antibiotik untuk mengatasi infeksi.

Beberapa penyakit yang menyebabkan kelopak mata bengkak memang bisa sembuh sendiri. Namun, Anda harus memeriksakan jika gejala sakit mata bertambah parah atau tidak kunjung reda dalam waktu beberapa hari. Dengan ini, penyebab bisa diketahui dan pengobatan dapat dilakukan agar komplikasi tidak terjadi (BB-TC)