Pasukan khusus PLN ini memang merupakan orang-orang pilihan dengan keterampilan dan kompetensi yang khusus. Pasukan ini terlatih melakukan pemeliharaan, perbaikan, dan penggantian isolator, konduktor maupun komponen lainnya pada jaringan listrik.

Mereka memiliki kemampuan khusus dan berisiko tinggi untuk bekerja tanpa harus memadamkan aliran listrik. Selain itu juga, pasukan ini sudah memiliki sertifikat PDKB sebagai jaminan bahwa mereka memiliki perizinan khusus untuk melakukan pekerjaan dengan tingkat risiko tinggi ini.

Berkat kerja keras PDKB, selama ini banyak masyarakat yang tetap dapat menikmati listrik meski eksekusi lapangan sedang berjalan tanpa harus melakukan pemadaman listrik.

“Petugas telah terlatih selama dua bulan di Semarang, jadi teman-teman ini sudah bersertifikasi dan berkompeten untuk pekerjaan ini,” ujarnya.

Dalam proses pengerjaan di lapangan, pasukan PDKB pun harus mengedepankan konsep zero accident atau nihil kecelakaan, patuh pada SOP, mengutamakan tim kerja, dan berpegang teguh pada profesionalisme kerja.

Dengan adanya pemeliharan tanpa padam ini, Tim PDKB telah menyelamatkan sekitar 3.400 kWh.

“Setiap melaksanakan pengerjaan, ada kWh yang diselamatkan. Dari kWh itu ada juga rupiah yang diselamatkan, jadi menyelamatkan penjualan PLN juga karena tidak dipadamkan,” pungkasnya.

Sedana dengan Lutfhi, Asisten Manager Pemeliharaan dan PDKB, Hendrik J. de Queljoe yang turut dalam mengawasi pekerjaan tersebut menambahkan, sebelum melakukan pekerjaan ini, harus dipastikan kesiapan dari personil maupun semua hal yang berkaitan. Termasuk pula mobil PDKB yang berfungsi untuk memperlancar pekerjaan tersebut juga mesti dipastikan aman untuk menempati lokasi yang dimaksud agar tidak mengganggu keamanan sekitar.