Kapolda Maluku : Konflik Warga Kariuw-Pelauw Bukan Konflik SARA
BERITABETA.COM, Ambon – Kapolda Maluku Irjen Pol Drs. Lotharia Latif, SH.,M.Hum menegaskan konflik warga di dua desa Kariuw-Pelauw, Kecamatan Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku bukan dipicu atau berlatar belakangan suku, agama, ras dan antar golongan [SARA]. Bentrok itu murni karena masalah tapal batas lahan.
"Saya tegaskan kasus ini tidak ada kaitan sama sekali dengan isu-isu SARA dan tapi ini murni persoalan utama adalah masalah konflik tapal batas sehingga menimbulkan perselisihan," tegas Kapolda kepada wartawan di Mapolda Maluku, Kota Ambon, Jumat (28/1/2022).
Mantan Kapolda Nusa Tenggara Timur ini mengatakan, persoalan tersebut tidak bisa dibiarkan berlarut-larut, karena dapat membawa dampak yang lebih besar. Di mana, terdapat segilintir orang yang tidak menginginkan adanya perdamaian di bumi para raja-raja ini.
"Konflik ini kalau dibiarkan mungkin akan membawa dampak karena banyak masyarakat yang akan memanfaatkan isu-isu ini untuk menarik-narik ke hal-hal yang lain, di luar persoalan yang sesungguhnya,"tagasnya.
Menyikapi hal ini, Kapolda berharap jangan lagi ada kerusakan-kerusakan atau anasir-anasir lain yang bisa memperkeruh suasana. Dan bila terjadi, pihaknya akan tindak tegas dengan segala tahapan yang dilakukan, baik melalui peringatan maupun tindakan tegas terukur.
"Kami berharap jangan terulang lagi, karena ini semua sangat merugikan kita sebagai anak bangsa dan negara. Kita sepakat negara berdasarkan hukum negara pancasila, bukan negara agama," pungkasnya.
Konflik antara dua desa di Kecamatan Pulau Haruku, itu terjadi pada Rabu 26 Januari 2022. Peristiwa itu mengakibatkan tiga korban meninggal dunia dan dua lainnya mengalami luka parah.
Saat ini kondisi di dua desa tersebut sudah aman dan kondusif. Sejumlah aparat TNI-Polri telah bertugas dan membangun pos keamanan di daerah itu. Sejumlah harta benda milik warga Kariuw sudah diamankan.
Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) sudah mendatangi warga Ori, Pelauw, dan Kariuw. Mereka menyampaikan pesan damai kepada masyarakat.
Kapolda Lotharia Latif sebelumnya juga menjenguk Briptu Faisal Heluth, di Rumah Sakit Bhayangkara Ambon. Faisal adalah anggota polisi yang menjadi korban konflik dua desa itu.
Pada kesempatan itu, Kapold ikut berbincang dengan keluarga korban. Ia memberikan semangat dan meminta keluarga korban untuk bersabar.
Menurutnya, kejadian yang menimpa korban sudah disampaikan kepada Kapolri. Oleh karena itu, korban akan dirawat secara baik.
"Korban akan dirujuk setelah kondisi kesehatannya mulai membaik," kata Lotharia.
Pewarta : Febby Sahupala