BERITABETA.COM, Ambon – Kepala Biro Administrasi Pimpinan (Karo Adpim) Setda Maluku Melkias M. Lohy membantah pemberitaan yang menyebutkan dirinya marah kepada petugas RSUD dr. M Haulussy, Ambon, dan menyebut dirinya sebagai tangan kanan (orang dekat) Gubernur Maluku Gubernur Maluku Murad Ismail.

Lohy mengaku ada sedikit insiden yang terjadi dan memunculkan protes dirinya kepada petugas saat sedang menunggu hasil rontgen dan tes darah, pada Selasa (6/7/2021) kemarin.

"Intinya, saya tidak pernah menyebut, saya ini tangan kanan Pak Murad Ismail dan meminta diperlakukan khusus," kata Lohy kepada media ini melalui pesan WhatsaApp-nya, Jumat sore (8/72021).

Mantan Penjabat Bupati MBD ini, mengaku justru menanyakan layanan kesehatan yang menurutnya kurang maksimal saat itu. Bukan menyatakan dirinya sebagai orang dekat Gubernur Maluku dan minta diberi layanan khusus.

Saat itu, kata Lohy,  dirinya memberikan masukan kepada pihak rumah sakit, agar hasil pemeriksaan rontgen dan tes darahnya, sebaiknya diberi tahu terlebih dulu hasilnya  sebelum diberikan resep obat.

"Masyarakat jangan diperlakukan seperti ini. Saya berikan masukan agar kedepan tidak lagi terjadi hal seperti ini," ujar Lohy.

Atas protesnya itu, kata Lohy pihak IGD sudah menyampaikan permohonan maaf  atas nama pribadi dan staf IGG.  Karo pun menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh  petugas IGD rumah sakit milik Pemda Maluku itu. 

"Saya dengan tulus menyampaikan permohonan maaf atas kejadian kemarin. Seluruh staf IGD RSUD Haulussy juga menyampaikan permohonan maaf. Kami sudah saling memaafkan," terangnya.

Lohy mengaku, setelah adanya saling memaafkan antar dirinya dan rumah sakit, IGD kemudian memberikan penjelasan mengenai hasil laboratorium. Namun hasil rontgen belum bisa dijelaskan karena masih belum diterima IGD (BB-YP)