Untuk diketahui, baik di Pulau Sjahrir, Ay, Rhun dan Pulau Hatta, maupun Pulau Buano ini memiliki fasilitas umum seperti sekolah dan puskesmas pembantu. Kebutuhan listrik untuk operasional fasilitas-fasilitas ini akan semakin mendorong kualitas hidup masyarakat pula, baik dari sisi pendidikan maupun kesehatan.

Sementara itu, Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa dalam keterangan tertulis yang diterima beritabeta.com di Ambon, Jumat (28/2/2025) mengapresiasi komitmen dan konsistensi PLN UIW MMU yang telah berhasil menghadirkan listrik 24 jam pada lima pulau tersebut.

Menurutnya, ini merupakan kabar baik bagi semua pihak di Maluku, sebab listrik yang menjadi kebutuhan dasar masyarakat kini telah bisa dinikmati hingga ke daerah kepulauan selama 24 jam.

"Hal ini berarti juga bahwa, harapan akan kualitas hidup yang semakin baik, sudah ada di depan mata. Sambutlah, manfaatkan sebagaimana mestinya,” ucap Hendrik Lewerissa.

Lewerissa mengungkapkan, dengan akses listrik yang memadai ini dapat mendorong peningkatan perekonomian Maluku.

Dia menandaskan, sektor unggulan yang dimiliki Maluku di antaranya adalah laut dan perikanan, sehingga pemanfaatan energi listrik untuk mengelola sektor unggulan ini dapat mendorong pertumbuhan perekonomian, terutama di pulau-pulau tersebut.

“Belum lagi potensi wisata di Kepulauan Banda, misalnya. Bisa dimasifkan lagi pengembangannya dengan pemanfaatan tenaga listrik. Tentu masyarakat akan semakin mandiri mengelola bisnisnya,” ungkapnya.

Ketua DPD Partai Gerindra Maluku ini menguraikan, listrik merupakan sarana vital yang menunjang pariwisata. Pemenuhan kebutuhan listrik di kawasan pariwisata ini dapat dimanfaatkan masyarakat untuk mengembangkan homestay atau penginapan bagi pelancong di daerah masing-masing.

“Kami akan turut mengawal hal ini melalui OPD terkait, baik di Maluku Tengah maupun SBB. Harapannya adalah hadirnya listrik 24 jam ini, masyarakat mandiri mengelola dan mengembangkan potensi daerah masing-masing secara berkelanjutan,” ungkapnya. (*)

Editor : Redaksi